XIX. A Promise

848 122 25
                                    

♤♡Happy Reading◇♧

Sidang yang dilakukan pun berlangsung dengan lancar. Isaac Smith sudah dikeluarkan oleh Professor Dumbledore dari Hogwarts, Professor Dumbledore tidak menoleransi adanya pelecehan si Hogwarts.

The marauders tentu tak terima jika Isaac Smith hanya keluar dari hogwarts dengan keadaan normal. Bukan the marauders jika tidak mempunyai akal yang cerdik.

Mereka membuat sebuah ramuan yang membuat orang yang meminumnya mempunyai sebuah tulisan di dahinya. James dan teman- temannya memaksa Isaac Smith untuk meminum ramuan yang mereka buat, sehingga dahi Isaac terdapat tulisan "Aku adalah penjahat kelamin."

Berbeda dengan Regulus Black, ia membalaskan dendam Camella dengan cara yang sangat menyakitkan. Slytherin mempunyai cara sendiri untuk membalaskan dendam, cara yang sungguh kejam.

Tinggal beberapa hari lagi hogwarts akhirnya berlibur, sekarang Camella berada di danau hitam bersama the marauders. Bukan Camella yang mengikuti mereka, namun mereka yang mengikuti Camella.

Pemandangan indah danau hitam tertutupi dengan pertengkaran James dan Sirius yang sangat sepele.

"Aku bilang Ella tidak akan menikah Sirius!" Ucap James kesal.

"Ia harus menikah James! Ia bisa kesepian tanpa adanya kekasih nantinya." Balas Sirius tak terima.

"Ada aku,father, dan mother, Sirius! Caramel tidak akan kesepian!" Lanjut James.

"Tapi kau ada Lily! Dan father punya mother! Ella perlu seseorang yang mencintainya layaknya kekasih."

"Tak ada lelaki yang pantas untuk Caramel, Sirius! Maka ia selamanya bersamaku dan father." Kesal James.

"Ada aku James!" Ucap Sirius keceplosan.

"Apa kau bilang?! Kau mau dengan adikku?! TIDAK AKAN TERJADI!" James pun mengejar Sirius yang kabur dari hadapannya.

"Apa sih yang mereka debatkan?!" Gumam kesal Camella yang masih terdengar oleh Remus.

"Hahaha, mungkin lebih baik kau tidak tahu." Jawab Remus disebelahnya.

Camella memutarkan bola matanya dan menghadap kearah Remus "Bisakah kalian tidak mengikuti ku?" Tanya Camella frustasi.

Remus mengelengkan kepalanya "Tentu tidak bisa, El. Kau lebih aman bersama kita."

Camella menghela napasnya dan menaruh kepalanya dipundak Remus sambil memejamkan matanya, Remus sedikit terkejut dengan aksi Camella "Tetaplah seperti ini Rem.." Ucap Camella.

Remus melirik perempuan cantik itu "Besok sudah waktunya ya?" Tanya Camella.

Remus mengerti apa yang dimaksud oleh perempuan itu "Ya."

"Tak terasa tahun depan kalian akan NEWT dan akan segera lulus dari hogwarts..."

"Setahun setelah itu kau juga lulus, El." Balas Remus.

"Aku takut..."

Remus langsung menegakkan dirinya yany membuat Camella kembali ke posisi awal "Apa yang kau takutkan, El?" Tanya Remus khawatir.

𝕷𝖔𝖘𝖙 𝕰𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌 | Regulus BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang