◇♧Happy Reading!!♤♡
Asrama Slytherin berada jauh di ruang bawah tanah Hogwarts yang gelap dan dingin, dengan nuansa hijau silver menghiasi asrama itu. Slytherin di dominasi oleh kalangan penyihir Pureblood yang sangat menjunjung tinggi darah murni. Suasana common room tenang dan damai sebelum 3 gadis masuk dengan tawa yang mengelegar, tak menyadari bahwa ada seorang lelaki yang duduk di pojok ruangan tersebut.
"Apakah kau sudah mengunakan mantra pembungkam dan sudah kau kunci kan, Ria?" tanya seorang gadis Slytherin itu.
"Tenang saja, Jess. Aku sudah melakukan semua itu...dan aku baru tau ternyata disana ada lemari Boggart. Itu bisa membuatnya ketakutan sendiri" tawa gadis bernama Gloria itu.
Regulus yang mendengar itu tetap menutup matanya, tak peduli dengan apa yang dilakukan para gadis itu.
"Mari kita lihat, apa si Potter itu dapat bertahan diruangan itu bersama Boggart. Sebe-"
BRAK
Ketiga gadis itu terperanjat mendengar suara kursi yang di banting. Mereka langsung menoleh ke asal suara, wajah pun mereka berubah menjadi ketakutan.
Wajah Regulus Black terlihat murka, ia mendekati ketiga gadis itu dengan cepat. Tangan nya terkepal, menahan amarahnya.
"Berani sekali kalian mengerjai seorang Pureblood!" ucap dingin Regulus.
Ketiga gadis itu sudah bergetar hebat, melihat Regulus Black marah. Mereka tak pernah sekali pun melihat Regulus marah, ia lebih sering berdiam diri. Memang benar kata pepatah, amarah orang diam lebih menyeramkan.
"Kalian hanya seorang Half-blood, besar juga nyali kalian berurusan dengan Pureblood," ucap Regulus Black.
"Maa-"
"Dimana kalian menguncinya?!" tanya Regulus marah.
"D-di..."
"Kau gagap hah?!"
"Diruang sapu!" ucap cepat Gloria.
"Jika aku tau kalian melakukannya lagi...akan ku buat kalian merasakan neraka lebih awal!" ucap Regulus mengintimidasi.
Regulus Black pun langsung keluar dari asrama, ia berlari menuju ruang sapu itu berada. Entah kenapa Regulus kepanikan sendiri saat mendengar nama Potter.
Sampailah Regulus didepan ruang sapu, tanpa basa-basi ia mendobrak dengan kencang pintu tersebut. Terlihat Camella berada didepan lemari yang memunculkan James, Ivy, dan kedua orang tuanya tergeletak tak bernyawa, Camella sudah menangis dengan deras dan jongkok menutup telinganya.
Regulus pun langsung berdiri tepat didepan Camella, boggart itu pun langsung berubah menjadi Sirius dan Camella dibunuh oleh kedua orang tuanya. Keringat dingin keluar dari tubuh Regulus, ia bergetar hebat mencoba merapalkan mantra.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕷𝖔𝖘𝖙 𝕰𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌 | Regulus Black
Hayran Kurgu𝐼𝑓 "ℎ𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑒𝑣𝑒𝑟 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟" 𝑑𝑖𝑑 𝑒𝑥𝑖𝑠𝑡... 𝐼 𝑤𝑜𝑢𝑙𝑑 𝑠𝑡𝑖𝑙𝑙 𝑏𝑒 ℎ𝑜𝑙𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑜𝑢 𝑙𝑖𝑘𝑒 𝑡ℎ𝑖𝑠 start : year 4 RegulusBlack X OC marauders era DISCLAIMER‼️ All characters Harry Potter belong to J.K Rowling. (ke...