Collide
Cw // dominant-submissive, m-preg mentions
===
Tidak pernah terbesit sekalipun di pikiran Jungwon tentang bagaimana Jay yang sedang marah padanya. Bukan artian marah yang menggebu-gebu, namun lebih kearah kekecewaan yang dipendam.
Jungwon tau itu, sebab jawabannya terlontar saat di taman kemarin. Bagaimana ia tidak memiliki keyakinan yang sama seperti Jay tentang hubungan mereka.
Tentang keraguannya akan diri sendiri yang tidak Jay sukai.
Dari sudut pandang Jay pun, lelaki itu tidak mempermasalahkannya. Iya tidak peduli Jungwon lahir dari keluarga kaya atau miskin, memiliki otak cemerlang atau biasa-biasa saja, berbakat dalam bidang apapun atau hanya mahasiswa pasif yang kuliah pulang. Tidak ada yang salah dengan semua itu.
Keduanya memiliki pendapat yang berbeda dan itu berbenturan. Ya, ini pertama kalinya mereka cekcok mengenai sesuatu.
Sebelumnya, bahkan sejak awal mereka berkencan, Jay dan Jungwon merasa mereka adalah pasangan paling sempurna yang dipertemukan oleh takdir. Semua berjalan mulus seperti apa yang mereka impikan.
Sebelum semua ini terjadi.
It's been two and a half years.
"Susah Won kalo lu begitu." Ucap Sunoo begitu Jungwon selesai mencurahkan isi hatinya.
Hanni mengangguk mengiyakan, menyamankan kedua lipatan tangannya diatas bantal.
Ketiga manusia rupawan itu sedang duduk diatas ranjang milik Jungwon, melingkar dengan masing-masing bantal di pangkuan sembari fokus mendengarkan keluh kesah Jungwon tentang masalah yang dialami.
Jungwon mengusap wajahnya yang lesu, mendengus pelan dengan kepala yang terasa berat. Bengkak menghiasi kedua kelopak matanya akibat menangis semalaman. Jujur ia agak kesulitan membuka mata, untung saja hari ini tidak ada kelas sama sekali.
"Lu nyadar gak sih Won, you are the luckiest person in this city karena bisa ngedapetin kak Jay dengan gampangnya? That Jay Park." Sunoo menekan nama Jay seakan pria itu adalah orang terpenting sejagat raya.
"Dan lu masih ragu tentang masa depan lu sama dia? Alasan apa yang bikin lu seragu ini? Lu nggak worth it? Serius lu masih mikirin begituan? Ketinggalan jaman say..." ujar Sunoo saking gemasnya.
"Berdasarkan cerita pun kak Jay juga nggak permasalahin latar belakang lu, keliatannya pun dia juga tulus dan cinta banget sama lu." Timpal Hanni menanggapi.
"Nih ya Won... mau cari laki-laki dimana lagi yang bisa seperfect kak Jay? Coba pikir lagi deh!" Ujar Hanni dengan nada putus asa yang berlebihan. Sama gemasnya seperti Sunoo yang mengangguk-angguk setuju.
Sunoo mengusap lengan Jungwon beberapa kali. "Masalah mertua dipikir belakang, nggak usah dijadiin beban banget. Belum tentu juga apa yang lu pikirin bakal kejadian nantinya. Toh lu belum pernah ketemu nyokap bokapnya sama sekali kan?"
"Bisa aja nih ortu kak Jay nggak seburuk yang lu pikirin. Udah deh gak usah jauh-jauh, gue sama papanya kak Sunghoon aja bestie-an. Awalnya gue juga mikir ini itu, pokoknya yang enggak-enggak lah, eh... begitu beberapa hari ketemu, langsung klop."
"Eh tapi kan papa kak Sunghoon submisif, ya seneng-seneng aja punya menantu submisif kek lu." Bisik Hanni menyenggol lengan Sunoo pelan.
"Sstt! Jangan merusak suasana deh, Han!" Jawab Sunoo ikut berbisik, namun suaranya nyaris memekik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Collide | Jaywon
FanfictionThe perfect rich Jay Park and not-so-special Yang Jungwon trying to maintain their relationship in the best possible way. Even though it's hard, really hard. (Jaywon bxb, bahasa indonesia non baku, rate M, contain a lot of harshwords, dom-sub unive...