Collide
===
Angin malam semilir-semilir melewati kulit Jay yang hanya terbalut sleveless berwarna sage green. Apartemen Jay berada di ketinggian 18 lantai, namun suara kendaraan berseliweran diantara hiruk pikuk ibukota samar-samar masih terdengar diantara mereka.
Kerja keras Yunjin mengubah balkon apartemen Jay menjadi lebih estetik dan nyaman ditempati untuk hang out memang patut diacungi jempol. Sofa empuk berwarna abu-abu dengan selimut bulu putih dan berbagai macam bantal ber-pattern glen plaid yang kini sedang mereka duduki adalah pemberiannya dalam rangka ulang tahun Jay tahun lalu.
Tanaman hias, lampu taman dan beberapa ornamen kayu ditata sedemikian rupa agar terlihat instagramable. Tidak hanya lampu taman, terdapat lampu gantung berbentuk lentera terpasang di dinding, semakin mempercantik tampilan.
Berawal dari Yunjin yang berusaha meyakinkan Jay dengan hobinya menata interior hingga si pemuda Park dengan sukarela mentransfer puluhan juta untuk membiayai keinginan gadis itu.
Yunjin tidak tahan melihatnya, balkon apartemen Jay terlihat suram seperti ruang berhantu. Gelap dan lembab, seperti tidak pernah dibersihkan sama sekali. Apalagi jika setelah hujan, lantainya menjadi becek dan kotor. Ugh, no.
Ia tidak habis pikir, padahal Jay memiliki tumpukan uang yang tidak akan habis tujuh turunan tapi untuk mengurus apartemen mewahnya saja ia tidak bisa. Padahal lelaki itu bisa saja menyewa orang namun ia selalu beralasan jika apartemen ini hanya sebagai tempat singgah sementara, yang jatuhnya ia tetap diwajibkan orang tuanya untuk pulang ke rumah utama.
Akhirnya setelah dilakukan perombakan besar-besaran oleh Yunjin (utamanya dana lebih banyak digunakan untuk menambah penutup balkon agar tidak basah terkena hujan), apartemen Jay kini jauh terlihat lebih baik dan menyenangkan untuk ditinggali.
Kembali pada keadaan Jay saat ini, jemarinya menjepit sebatang rokok yang tersisa seperempat. Ia meniup asapnya ke udara, menciptakan kepulan putih yang lambat laun menghilang terbawa hembusan angin malam. Yunjin, si gadis tinggi berambut blonde gelombang penyelamat balkon apartemen Jay menyodorkan segelas Ice Americano dengan logo Starbucks diatas meja kaca, mengode si pria Park untuk segera meminumnya sebelum esnya mencair.
Di sofa sebrang Jay, terdapat Heeseung sedang sibuk menggenjreng gitar coklat muda yang ia bawa sembari melantunkan sebuah lagu, sedangkan Jake, kekasihnya, bersandar di pundaknya sibuk melamun dengan Pocky yang ia gigit pelan-pelan.
That i should have bought you flowers
And hold your hand
Should have gave you all my hours
When i had the chance
Jake melirik sangsi kekasihnya dengan tatapan judes andalan, "Kok lagu sedih sih?! Kaya mau aku tinggal aja."
Now my baby's dancing
But he's dancing with another man
Heeseung mengerling nakal lalu mengecup pipi Jake dengan tawa renyahnya. "Makanya jangan tinggalin aku."
"Lebay!"
Sunghoon beranjak dari duduk saat id caller menunjukkan kontak kekasihnya.
"...."
"Iyaa yang, tunggu situ aku turun sekarang."
Lelaki berkulit putih pucat itu mengantongi ponselnya lalu berjalan keluar dari unit apartemen, turun ke lantai dasar menyusul Sunoo yang sedang kesusahan mengeluarkan barang belanjaan dari taksi online yang ia tumpangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Collide | Jaywon
FanfictionThe perfect rich Jay Park and not-so-special Yang Jungwon trying to maintain their relationship in the best possible way. Even though it's hard, really hard. (Jaywon bxb, bahasa indonesia non baku, rate M, contain a lot of harshwords, dom-sub unive...