*Sudut pandang Haruto (alurnya maju mundur)
Di cuaca yang dingin ini, lumayan menjadi pertanyaan dimana pria dewasa berdiri cukup lama di depan sebuah lukisan. Museum di musim dingin terasa amat sepi, bahkan dihari biasa pun, tak banyak yang berminat dengan benda-benda sejarah kuno serta lukisan-lukisan para tetua zaman dulu.
Dengan kopi yang mulai mendingin, lelaki itu hanya diam menghela napas. Memandangi figur seorang raja serta permaisuri dan satu bayi di pangkuan.
"Seharusnya dua."
***
Bukan tanpa sebab hilangnya sang Raja bahkan tak diketahui sejarah. Tak ada seorangpun yang tau kemana Haruto pergi setelah pemakaman permaisurinya. Tidak ada yang tahu bagaimana nasib Haruto setelahnya.
Dan tidak ada yang tahu bahwa saat itu permaisuri melahirkan dua putra.
Sungguh keajaiban dimana kedua putranya dapat selamat bahkan setelah sang permaisuri sekarat. Baik tabib istana saat itu, serta pelayanan yang mengetahui akan hal ini memilih tutup mulut sebagai wujud pengabdian terakhir sebelum Haruto meninggalkan tahta untuk yang terakhir kalinya.
Haruto tetap pada tekadnya, setelah menyaksikan sendiri bagaimana tubuh dan separuh jiwa Haruto melebur bersama Abu permaisuri. Haruto memutuskan untuk tak lagi terlibat dalam sesuatu yang membahayakan dirinya serta kedua putranya. Haruto benar-benar menepati janjinya untuk membawa kedua putranya pergi jauh dari istana dengan segala kepalsuannya.
Namun, kepergiannya ternyata tak sendiri. Sang panglima yang jiwa raga nya sudah menjadi milik sang Raja memaksa untuk ikut. Haruto tak ada pilihan lain selain membawanya turut bersama. Hanya mereka berempat, meninggalkan semua kemewahan istana untuk hidup yang lebih baik.
Haruto dan Yoshi pergi di malam hari, dimana bulan purnama bersinar terang dengan bintang yang bertaburan acak. Mereka tak tahu kemana harus pergi, tapi mereka terus berjalan mengikuti insting.
Hingga langkah mereka menuntun mereka menuju jalan setapak dengan bambu-bambu di kanan dan kiri. Hembusan angin membuat bambu itu saling bergesekan hingga menciptakan sebuah melodi indah yang menenangkan. Sampai sebuah cahaya seolah-olah menghipnotis di ujung sana.
Haruto dan Yoshi bahkan tak tahu, di ujung jalan terdapat sungai yang tak berdasar hingga mereka turut tenggelam bersama kedua putra Haruto.
***
Memang sulit dipercaya jika tak mengalami sendiri, takdir terkadang membingungkan.Tapi inilah yang terjadi. Sudah bertahun-tahun sejak Haruto berada di dunia yang aneh. Orang-orang di zaman ini tak lagi menggunakan kuda melainkan besi yang dapat berjalan cepat. Memakai pakaian yang nyaman dan tak berat, serta bagaimana hal yang Haruto sendiri tak mengerti.
Tapi dirinya mengalami.
Kehidupan selanjutnya.
Haruto selalu terpikir dengan kalimat yang selalu Doyoung ucapakan dengan nada tak serius. Mungkinkah dirinya dapat menemukan Doyoung di dunia ini?
Bertahun-tahun Haruto dan Yoshi hidup dengan menyesuaikan diri. Belajar pelafalan, cara mengendarai besi berjalan yang di masa depan disebut mobil atau belajar dengan benda-benda elektronik. Semua tak mudah, tapi semesta seolah sudah mempersiapkan semuanya untuk keduanya.
Bertahun-tahun pula Haruto mencoba berbagai macam cara untuk menemukan Doyoung di dunia ini. Hingga tepatnya saat Haruto melihat Doyoung untuk pertama kali. Kalau tidak salah, waktu itu Doyoung masih mengenakan seragam SMP. Haruto yang bahagia langsung menghampirinya. Tapi justru penolakan yang ia dapat. Doyoung seperti orang asing yang tak mengenali Haruto sama sekali.
Sejak saat itu, Haruto hanya berani menatap Doyoung dari jauh. Mengawasi pergerakan pria itu hingga saat Doyoung mengalami kecelakaan. Haruto terus-menerus datang menjenguk saat tak ada siapapun yang menjaga Doyoung. Menceritakan bagaimana mereka di masa lalu. Dan bagaimana perkembangan kedua putra mereka yang telah tumbuh dengan baik.
Sampai akhirnya Doyoung kembali terbangun. Haruto tak lagi ingin menyia-nyiakan kesempatannya. Ia mendekati Doyoung bahkan sampai rela membayar mahal agar dirinya dapat menjadi dosen pengganti untuk Doyoung. Meskipun Haruto sangat sibuk.
Tapi fakta bahwa Doyoung tiba-tiba mengingatnya membuat Haruto bingung. Ia tak sepenuhnya berbohong tentang dirinya yang memiliki keluarga. Karena memang faktanya Haruto tak pernah bercerai dari Doyoung. Dia juga memiliki dua putra yang melengkapi hidupnya. Meski selama ini setengah jiwa nya ikut bersama Doyoung.
"Kenapa nggak bilang dari awal?"
Haruto menatap Doyoung yang sudah sembab. Sejak awal Haruto menceritakan semuanya, Doyoung pun sudah menangis. Perlahan Haruto membawa si manis ke dalam dekapannya.
"Bukannya nggak mau, Aku takut kamu nggak percaya, Aku takut kamu ngusir aku lagi kayak waktu itu. Aku nggak bisa kehilangan kamu berkali-kali."
Doyoung melepaskan rengkuhan Haruto sedikit agak keras.
"Tapi tetep aja, kamu nyembunyiin hal sebesar ini dari Aku. Kamu tau nggak, frustasinya Aku pas cuma bisa lihat lukisan putraku. Aku bahkan nggak tau kalo ternyata aku punya dua putra yang aku sendiri nggak tau gimana wajah sama nama nya." Sesak Doyoung rasakan. Wajahnya memerah, ia senang bahwa ternyata Haruto tak pernah melupakannya. Tapi di satu sisi ia sedikit kecewa dengan Haruto. Bahkan setelah usaha-usaha nya membuat Haruto mengingat Doyoung lagi, Haruto tak kunjung menceritakan yang sebenarnya.
Doyoung merasa dipermainkan.
"Maafin Aku." Haruto mencoba meraih kedua tangan Doyoung.
Doyoung mengalihkan wajahnya, ia rasa semuanya semakin rumit dan aneh. Mendengar cerita Haruto barusan membuat Doyoung tidak yakin apakah dunia paralel benar-benar ada? Atau itu hanya ilusi dunia bawah sadarnya saat Doyoung sedang koma.
Tapi kehadiran Haruto dengan kedua putranya bukankah sudah cukup menjadi bukti bahwa semuanya nyata?
Haruto kembali memeluk Doyoung, menyalurkan rasa bersalah sekaligus rindu yang teramat.
"Aku mau ketemu anak-anak ku." Ucap Doyoung dengan lirih.
"Iya, habis kamu sembuh."
***
*Klarifikasi
Setelah berdiskusi panjang dengan author sebelah doyoungwtnb aku memutuskan untuk membuat alur yang seperti ini. Awalnya aku mau bikin ala-ala goblin yang hidup ratusan tahun gitu si Haruto, tapi karena aku mau cepet namatin cerita yang ini jadi ya begini.
Maaf kalo nggak sesuai ekspektasi dan membingungkan.
Oh iya! Akhir-akhir ini aku lagi bernafsu banget mau bikin Harubby ABO. Selain tugas akhir, ini juga yang bikin aku lama update, soalnya kalo buka wattpad selalu tertuju pada draf ku yang itu.
Segitu aja deh hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
REWRITE THE HISTORY 2 : FUTURE [✓]
De TodoHidup di masa depan jauh lebih mudah, semua serba tersedia secara instan. Tapi, menurut Doyoung ada dua hal yang susah dilakukan di masa depan. Yang pertama menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan yang kedua, mendapatkan kembali hati Haruto. Tw...