~10~

56 11 1
                                    

Happy reading~

...

Malam semakin larut

"Kamu tidak tidur Junghwan?" Tanya Yoshi. "Aku belum mengantuk hyung, lalu hyung sendiri kenapa belum tidur?" Junghwan bertanya balik.

"Oh, aku memang sulit tidur." Jawab Yoshi. "Aku keluar sebentar ya." Lanjutnya. "Ne." Junghwan mengangguk pelan.

"Kenapa kamu belum tidur, Junghwan?" Tanya Haruto yang baru saja terbangun dari tidurnya. "Aku belum mengantuk." Jawab Junghwan ketus.

"Dimana Yoshi-kun?" Tanya Haruto lagi saat menyadari kakaknya tidak berada di ruangan itu. "Yoshi hyung baru saja keluar, aku tidak tau dia kemana." Jawab Junghwan lagi-lagi dengan nada ketus.

"Apa kamu marah kepadaku?" Tanya Haruto. "Aku tidak marah-" "Tapi cara bicaramu terdengar seakan kamu sedang marah padaku" Jelas Haruto.

"Aku benar-benar tidak marah, aku hanya..." junghwan menghela nafas sejenak "Aku hanya masih merasa kesal karena sahabatku sendiri merebut posisiku sebagai leader tim dance." Jujur Junghwan.

"Sepertinya kamu salah paham." Ucap Haruto. "Maksudmu? Aku dengar sendiri pelatih pengganti memintamu menggantikanku menjadi leader." Junghwan terlihat bingung.

"Apa kamu mendengarkannya sampai selesai?" Tanya Jeongwoo yang entah sejak kapan terbangun, Junghwan menggeleng cepat.

Flashback

"Beberapa hari ini, saya melihat Junghwan sering sekali melakukan kesalahan. Banyak anggota yang komplain karena dia adalah leader tim, saya ingin kamu menjadi leader menggantikan Junghwan." Ucap pelatih pengganti.

"Maaf, saya menolaknya. Saya rasa Junghwan adalah leader yang baik. Dia memang melakukan kesalahan, tapi saya rasa itu bukan alasan yang tepat untuk menggantikan posisinya. Saya yakin dia hanya kelelahan makanya dia melakukan kesalahan, itu pun bukan kesalahan besar. Jika itu karena komplain dari anggota yang lain, itu karena mereka tidak menyukai Junghwan." Ucap Haruto.

"Tapi yang lain mengancam bahwa jika Junghwan tidak digantikan, mereka tidak ingin latihan." Ucap pelatih pengganti.

"Maaf, tapi saya lebih baik keluar dari tim daripada harus menggantikan posisi sahabat saya sendiri." Ucap Haruto lalu pergi diikuti oleh Jeongwoo.

...

"Mianhae, harusnya aku tidak buru-buru mengambil kesimpulan tadi." Ucap Junghwan setelah mendengar penjelasan dari Jeongwoo. "Tidak apa-apa, bukan salahmu." Ucap Haruto.

"Makanya lain kali jika menguping, dengarkan hingga selesai, jangan hanya mendengarkan sebagian saja." Ucap Jeongwoo. "Ne hyung." Junghwan pasrah.

Lama mereka terdiam, "Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Junghwan tiba-tiba. "Sekarang kamu juga sedang bertanya Junghwan." Canda Haruto.

"Hyuung!" Rengek Junghwan "Baiklah-baiklah, jika Junghwanie sudah menyebut 'hyung', pasti ini serius." Ucap Haruto. "Apa yang membawa hyung ke Korea?." Tanya Junghwan.

"Yang membawaku kemari ya?" Haruto memberi jeda dalam ucapannya "Sejujurnya aku kemari karena aku merindukan hyung-hyungku, terlebih lagi Yoshi-kun." Jawab Haruto.

"Apa hyung lelah karena sesuatu sehingga memilih datang menemui mereka?" Tanya Junghwan lagi. "Aku pikir semua orang pernah lelah dengan sesuatu, begitu juga denganku." Jawab Haruto.

"Apa yang membuatmu lelah?" Tanya Jeongwoo penasaran, Haruto terdiam sejenak

"Aku lelah menjadi robot." Jawab Haruto."Apa maksudnya menjadi robot?" Tanya Junghwan semakin penasaran.

It's Okay That's FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang