~6~

74 10 2
                                    

Happy reading~

...

Satu bulan kemudian

Hari ini, J-line mengundang semua teman-teman mereka untuk memperlihatkan kafe yang sudah mereka renovasi. Tadinya mereka juga mengundang kakek dan nenek, namun sayangnya mereka tidak dapat hadir karena suatu alasan.

"Nah, selamat datang di kafe prince." Ucap Yoshi sambil membuka pintu kafe. "Wah, bagus sekali." "Rasanya nyaman disini." Dan banyak lagi pujian yang mereka lontarkan.

"Ada lagi yang lebih special daripada ini." Ucapan Haruto jelas membuat mereka penasaran. J-line memimpin langkah mereka menaiki tangga, hingga mereka berhenti di sebuah ruangan.

"Ruangan apa ini?" Tanya Jihoon. "Ini adalah Treasure room, alias ruangan yang akan menjadi basecamp kita." Jawab Yoshi sambil membuka pintu, dan lagi-lagi membuat mereka semua terkagum.

"Apakah tempat ini tidak terlalu mewah untuk sebuah basecamp?" Tanya Junkyu. "Ini semua pantas untuk kalian semua, karena bantuan kalian serta orang tua kalian lah kafe ini sebentar lagi bisa di buka." Ucap Mashiho. "Jangan bilang begitu, kita kan sahabat, jadi harus saling membantu." Jaehyuk merangkul Mashiho.

"Mulai sekarang, Treasure room ini yang akan menjadi saksi persahabatan kita. Disini kita bisa berkumpul bersama, berbagi canda, tawa, suka maupun duka. Jangan ragu untuk menghabiskan waktu disini, karena ruangan ini kedap suara." Ucap Yoshi.

"Di atas juga ada rooftop jika kalian ingin loncat." Ucap Asahi datar, sedangkan teman-temannya terkejut mendengar perkataannya barusan. "Hehe... Maafkan Asahi ya, dia hanya bercanda. Maklum saja, dia belum terlalu bisa mengatur ekspresinya." Ucap Yoshi sambil tersenyum canggung.

Setelah kecanggungan itu, mereka pun menghabiskan waktu bersama di Treasure room. "Tadi Asahi hyung bilang kalau di atas ada rooftop, kan?" Tanya Junghwan kepada Haruto. "Iya, kenapa?" Haruto bertanya balik.

"Kupikir kita bisa berlatih dance di rooftop." Ucap Junghwan. "Berlatih dance? Untuk apa?" Hyunsuk penasaran. "Ne hyung, dua bulan lagi akan ada lomba nasional. Aku dan Haruto terpilih masuk ke dalam tim yang mewakili sekolah kami." Jelas Junghwan.

"Aigoo! Kalian hebat sekali." Puji Jaehyuk. "Adikku pasti bisa menjadi juara pertama." Hyunsuk mengelus rambut adiknya itu. "Ne, aku akan membawakan hyung piala kemenangan kami nanti." Ucap Junghwan semangat.

"Kalian harus jadi tim yang baik." Yoshi mengelus puncak kepala Haruto lembut. "Um." Balas Haruto sambil mengangguk pelan.
.

.

.
Hari menjelang malam, karena terlalu lelah untuk pulang, mereka semua memutuskan untuk menginap di rumah J-line. Semua orang kini telah terlelap, kecuali Asahi yang masih menikmati pemandangan malam di taman belakang.

"Rasanya seperti de javu." Ucap seseorang. "Pemandangan malam selalu indah untuk dilihat, niichan." Ucap Asahi tanpa melihat kakaknya.

"Apa kamu baik-baik saja, Asahi?" Tanya Yoshi. "Entahlah niichan." Ada jeda dalam ucapan Asahi. "Aku merasa sangat sulit untuk mengekspresikan diriku, aku tidak tau bagaimana caranya menyampaikan sesuatu. Mengingat kejadian tadi, aku menyadari ada yang salah dari diriku, aku tidak seperti yang lain. Niichan, apakah aku ini aneh?" Jujur Asahi.

"Kamu tidak aneh Asahi, kamu itu special. Kamu memang berbeda dari yang lain karena kamu punya keunikan tersendiri. Kamu mungkin tidak tau cara mengekspresikan dirimu, tapi kamu tau bagaimana caranya memahami dan berempati pada perasaan orang lain. Kamu ini adikku yang paling ajaib yang selalu bisa membuatku kagum dengan caramu membantu tanpa memberitahu." Asahi maaih terdiam mendengarkan ucapan kakaknya.

It's Okay That's FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang