It's Okay That's Friendship

~5~

Happy reading~

...

Kediaman J-line

Malam berganti pagi, J-line kini tengah sarapan bersama di meja makan sambil berbincang dan sesekali tertawa. "Bukankah Asahi kini sudah banyak berubah? Dia bahkan sudah mulai bisa tertawa sekarang." Ucap Mashiho. "Iya, aku senang sekali melihat oniichan tertawa." Jujur Haruto. "Aku masih berusaha untuk lebih bisa mengekspresikan diriku. Memang terkadang sulit, tapi aku akan tetap mencobanya." Ucap Asahi. "Tidak perlu memaksakan dirimu Asahi, jadilah dirimu sendiri. Kamu bisa tertawa lepas saja itu sudah cukup, sisanya lakukan apapun semaumu asalkan itu baik untukmu dan sekitarmu" Ucap Yoshi lembut. "Hai!" Asahi mengangguk pelan.

"Kapan niichan mulai kuliah?" Tanya Haruto. "Besok." Jawab Yoshi. "Aku sangat tidak sabar menjadi mahasiswa, bagaimana denganmu Sahi?" Tanya Mashiho. "Aku juga." Ucap Asahi tanpa ekspresi. "Huh, kenapa kamu cepat sekali berubahnya?" Keluhan Mashiho berhasil membuat Yoshi dan Haruto tertawa.

"Oh iya niichan, bolehkah aku masuk club dance di sekolah?" Tanya Haruto. "Kenapa harus club dance?" Tanya Mashiho. "Karena aku menyukai dance, dan karena dance aku bisa kemari." Jawab Haruto. "Apa maksudmu bisa kemari karena dance?" Tanya Mashiho lagi. "Iya, karena dari kecil aku mengikuti dan menang lomba dance. Dan aku selalu menyimpan uang hasil lombaku itu, nah dari uang itulah aku bisa kemari." Jawab Haruto. "Kamu yakin bukan uang hasil bekerja selama setahun saat Yoshi-kun pergi?" Pertanyaan Asahi jelas membuat kedua kakak Haruto yang lain terkejut. "Bagaimana niichan tau aku bekerja?" Tanya Haruto. "Jadi kamu benar-benar bekerja setelah aku pergi?" Tanya Yoshi. "Gomen niichan, aku hanya mencari kesibukan agar tidak terlalu sedih setelah ditinggalkan niichan." Jujur Haruto. "Harusnya aku yang meminta maaf kepadamu Haruto." Ucap Yoshi. "Maafkan aku juga Haruto, karena terlalu sibuk saat itu." Mashiho juga merasa bersalah. "Sudahlah niichan, semuanya sudah berlalu. Lagipula kita sudah kembali bersama, dan itu sudah cukup bagiku." Ucap Haruto tulus, dan kakak-kakaknya pun turut tersenyum mendengarnya.

"Lalu bagaimana? Apakah aku boleh masuk club dance?" Tanya Haruto lagi. "Semua keputusan ada pada Yoshi-kun." Ucap Asahi. "Sebenarnya kamu sudah tau jawabannya tanpa bertanya, kan? Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau tanpa perlu bertanya. Lakukan selagi itu adalah hal yang baik, aku tidak akan melarang kalian melakukan apapun, karena aku percaya pada kalian." Ucap Yoshi lembut. "Terima kasih niichan." Haruto memeluk Yoshi. "Terima kasih sudah percaya pada kami." Mashiho juga ikut dalam pelukan itu. "Terima kasih sudah membebaskan kami melakukan apapun yang kami mau." Ucap Asahi tanpa bergabung dalam pelukan kakak-adik itu.
.

.

.
TM High School

"Bagaimana Haruto? Apa kamu sudah mendapat izin dari hyung-hyungmu?" Tanya Junghwan sambil menaruh tas di kursinya. "Ya, tentu saja." Jawab Haruto. "Kalau begitu aku akan memperkenalkanmu dengan teman-teman club dance yang lain nanti." Ucap Junghwan. "Aku juga ingin lihat." Ucap Jeongwoo yang tiba-tiba muncul. "Bukankah kamu harus latihan basket? Kamu bisa saja kena omel Doyoung hyung kalau meninggalkan latihanmu." Tegur Junghwan. "Itu urusan belakang, tidak apa-apa kan untuk bolos sesekali. Aku kan ingin melihat kehebatan dance sahabat baruku ini." Jeongwoo merangkul Haruto. "Terserah kamu saja, yang jelas aku sudah memperingatkanmu." Ucap Junghwan.
.

.

.
Seperti yang dijanjikan tadi, Haruto dan kedua sahabat barunya itu telah berada di ruangan club dance. Junghwan memperkenalkan Haruto ke beberapa anggota club itu, hingga akhirnya pelatih dance mereka datang. "Baiklah, bapak dengar hari ini kita kedatangan anggota baru ya?" Tanya pelatih. "Ne!" Jawab semua anggota. "Ini dia seonsaengnim, namanya Haruto." Ucap Junghwan memperkenalkan sahabatnya. "Annyeonghaseyo." Sapa Haruto dengan sopan. "Seperti biasa, anggota baru harus menunjukkan skill dance mereka. Silakan tunjukkan kemampuan dance-mu." Ucap pelatih.