N I N E

103 8 0
                                    

KATY'S POV

"Okay. Tapi sebentar saja, oke? Sam, kau duluan saja ke kelas. Nanti kususul"

Sam mengangguk paham, lalu berjalan meninggalkan aku dan Harry yang berdiri di tengah kantin.

Dia menarik tanganku.

"Follow me"

Apa dia ingin mengulang kejadian pertama kali aku bertemu dengannya? Cih. Aku tidak mau ditarik-tarik lagi.

"Okay. Tapi lepaskan tanganku"

"I'm sorry. Masuk ke mobilku. Kita akan pergi"

Wait, maksudnya apa?

"What? Kau bilang cuma sebentar. No, aku tak ingin keluar dari area sekolah", kataku sambil menatap sinis wajahnya.

"Aku sudah meminta izin dari gurumu"

Dan lagi-lagi dia sudah menyiapkan semuanya.

"Whatever. I don't care"

"Kau ini benar-benar keras kepala"

"Memang"

"Bagaimana kalau di taman sekolah?"

Paling tidak, aku tak keluar dari area sekolah.

"It's better"

Dia menyuruhku duduk di bangku taman. Lalu dia duduk di sampingku.

"Kau mau bicara apa?", tanyaku padanya langsung to the point.

"Ada satu hal yang ingin kuberitahu"

"Apa? Aku tak suka kalau kau terus mengulur waktu"

Dia terdiam. Beberapa menit kami hanya terdiam. Aku tak tau harus bicara apa. Aku menunggu jawabannya. Namun dia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Aku tak suka keheningan seperti ini.

"Hei! Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Aku.. Aku me-"

"Katy! Ayo masuk ke kelas. Guru fisika sudah datang. Dia memberikan ujian dadakan sekarang"

Ucapan Harry terpotong oleh teriakan Sam.

"I'm sorry, Harry. I have to go. Maybe next time. Kau juga bisa datang ke rumahku malam ini kan?", kataku padanya lalu berjalan bersama Sam kembali ke kelas.

Tapi aku sempat melihat wajahnya yang berubah sedih saat aku pergi.

Ya, aku merasa bersalah.

Mungkin dia akan kecewa padaku.

***

New message

From : Curly Harry

I wanna meet ya at ----- Restaurant
7 pm, okay?
See you x

Sekarang aku mulai berpikir sepenting apakah sesuatu yang ingin dibicarakan Harry? Sampai-sampai dia ingin bertemu denganku malam ini.

Aku keluar dari kamarku. Mencari Mom. Kulihat Mom sedang mengobrol dengan Julio di ruang tengah.

"Mom, Harry mengajakku bertemu malam ini. May i go with him?", tanyaku pada Mom

Julio tertawa.

"Kalian ingin kencan ya?", tanya Julio lalu kembali tertawa lagi.

"Kencan? Kau mabuk? Tidak mungkin aku ingin kencan dengannya"

Jujur, saat ini Julio benar-benar menyebalkan. Kalau saja dia bukan kakakku, sudah lama ku remukkan wajahnya.

Yaampun. Sekarang aku malah sering mengumpat.

Katy's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang