JULIO'S POV
"Astaga, jangan bercanda, Katy! Hei! Kenapa kau putuskan panggilannya? Huh, anak ini"
"Ada apa, Jul?", tanya Gemma padaku dengan wajah penasaran.
"Katy bilang ada seseorang yang mengikutinya tadi. Tapi saat aku ingin berbicara lagi, panggilannya terputus"
"Mm, kurasa dia sedang dalam bahaya"
Yang dikatakan Gemma bisa saja benar. Tapi apa yang harus kulakukan? Harry sedang sakit, jika ada sesuatu yang terjadi padaku saat mencoba menyelamatkan Katy, lalu siapa yang akan menolongnya?
Masalah apa lagi ini, Ya Tuhan?
"Apa dia memberitahumu dimana dia sekarang?"
"Ya. Dia bilang dia sedang berada di jalan dekat kantor Dad"
"Lalu kenapa kau hanya tinggal berdiam diri disini? Cepat selamatkan adikmu! Astaga kau ini", kata Gemma padaku dengan sorot mata sebal.
Aku berlari menuju parkiran. Kulihat mobilku dari kejauhan.
"Julio!"
"Apa lagi, Gems?"
"Ini kunci mobilmu!"
Eh? Oh, ya, benar. Aku baru ingat kalau tadi kunci mobilku memang dipegang Gemma. Uh, aku ini kenapa sih?
Aku membuka pintu mobilku dengan gerakan super cepat ala 'The Flash'. Andai saja di saat darurat aku dapat jadi super hero. Bisa kau bayangkan itu? Oh, itu pasti sangat keren.
Aku mulai mengendarai mobilku dengan kecepatan di atas rata-rata. Aku seperti sedang balapan mobil saja. Astaga, dari tadi aku meracau terus. Bagaimana tidak? Aku tidak mungkin terus memikirkan bagaimana keadaan Harry yang sedang di rumah sakit atau Katy yang mungkin sedang dalam bahaya.
Kumohon, Ya Tuhan, tolong jaga adikku dimana pun dia berada. Kumohon.
Kau mungkin ingin menertawakanku. Hell, yeah, selama ini aku memang terlihat seperti orang yang benar-benar tak peduli pada Katy. But, actually, i really really love her. Bagaimana pun dia adikku, tentu saja aku khawatir sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Aku terus mencoba menghubungi Katy, tapi tidak ada respon. Dia benar-benar membuatku khawatir. Terakhir kali aku sepanik ini, pada saat dia hilang dan ternyata kecelakaan. Jadi bisa dibilang, semua kepanikan yang pernah kualami gara-gara Katy. Adikku.
KATY'S POV
"Lepaskan aku!"
Benar-benar gila! Dia mengikat tangan dan kakiku, meninggalkanku di sebuah ruangan gelap yang penuh debu, dan membuatku lelah berteriak. Sial!
Siapa orang yang tega melakukan ini padaku? Benar-benar tak punya hati.
"Tak bisakah kau berhenti berteriak, hah?"
"Siapa kau?"
"Siapa aku? Bagaimana bisa kau tak tau siapa aku? Apa kau tak pernah menduga siapa aku?"
Dia benar-benar tidak waras! Tuhan, tolong aku! Apa yang ada di dalam otaknya?
Orang itu tertawa. Perlahan lampu di ruangan itu menyala satu per satu. Perasaan takut menyergapku.
"Kau ingin tau siapa aku, kan? Baik, itu terserah padamu saja"
Laki-laki itu mulai membuka penutup wajahnya.
"WILL-WILLIAM? Bagaimana bisa kau melakukan semua ini? Mengapa kau melakukannya?"
William tersenyum sejenak lalu menarik rambutku.
"Aw!"
"Mengapa aku melakukannya? Pertanyaan yang bagus, Richardson. Actually, it's a very long story. But, ya, I will tell you why I do this to you"
Dia duduk di hadapanku. Wajahnya begitu tenang. Dia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya beberapa kali. Lalu dia mengeluarkan sebuah foto dari saku celananya.
"Bagaimana menurutmu gadis ini? Cantik, kan?"
Aku mengangguk.
"Apa kau mengenalnya?"
Aku tidak mengenalnya, tapi entah kenapa aku merasa bahwa aku pernah melihat gadis itu. Wajahnya seperti tak asing.
"Hei! Jawab! Apa kau mengenalnya?", teriak William.
"Tidak, aku tidak mengenalnya"
William tersenyum lagi.
"Apa kau benar-benar tak pernah bertemu dengannya?"
Eh? Dia tau kalau aku (mungkin) pernah bertemu dengan gadis itu.
"Um, entahlah"
Dia tertawa.
"Biar kutebak, kau pernah bertemu dengannya di sebuah restoran dan kau melihatnya bersama Sam, kan? Mereka pasti pasangan yang bahagia"
Gadis di restoran. Ya. Itu dia.
***
Yippiiii
Setelah sekian lama akhirnya dapat ide juga
I'm so sorry for KD's readers soalnya udah lama bgt ceritanya ga di update
Hope you like it guys
Much love, sugarhsxx
KAMU SEDANG MEMBACA
Katy's Destiny
RandomAku berjalan menyusuri lorong-lorong toko buku untuk mencari novel baru. Ku dengar seseorang memanggilku, "Katy". Aku berbalik, ku temukan seseorang berambut keriting dan bermata hijau emerald berada di hadapanku