T W E L V E

83 9 3
                                    

Didedikasikan untuk fiahutami yang sering vote cerita ini. Makasih fiaaahh!!!

KATY'S POV

Aku mendengar begitu banyak teriakan orang-orang memanggil nama Harry.

Fansnya begitu banyak di luar sana. Tapi kenapa saat aku di dekatnya aku seperti lupa kalau dia adalah 1 dari 5 personil One Direction yang selama ini aku idolakan. Aku hanya merasa bahwa dia adalah orang biasa sepertiku. Namun saat kami jalan-jalan bersama, aku baru menyadarinya, aku baru menyadari kalau dia orang terkenal. Beda denganku. Apapun yang dia lakukan disorot media dan diperhatikan banyak orang. Tapi kenapa dia mengajakku pergi bersamanya sementara dia sangat terlihat sebagai Harry Styles? Maksudku, ayolah, apa dia mau orang-orang mengira bahwa aku punya hubungan dengannya? Untuk apa juga dia selalu menggandeng tanganku saat kami pergi bersama? Aku bahkan tak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Dia bilang dia sahabatku saat kecil, tapi kenapa sedikitpun aku tak mengingat itu? Aku tau aku memang amnesia, tapi setidaknya ada sesuatu yang membekas, kan? Aku tau semua ini bukan kebetulan.

"Katy, kau baik-baik saja, kan?"

Aku mendongak ke arah orang yang bertanya padaku, Harry, "Ya-ya. Tentu aku baik-baik saja"

"Kau mencoba membohongiku, ya? Maaf saja, Cathrine. Kau tak akan pernah bisa membohongiku"

"Tidak, tidak ada apa-apa. Sungguh", jawabku berusaha meyakinkannya.

"Kalau begitu, kenapa kau tidak turun dari mobil sekarang? Kita sudah sampai 10 menit lalu, dan kau hanya diam mematung di tempatmu itu. Ayo turun!"

Eh? Jadi kami sudah sampai dari tadi? Astaga.

"Baiklah. Tapi tunggu sebentar, kau tidak menyamar?"

Harry menggeleng, "Mereka sudah melihatku tadi kan? Tak perlu menyamar lagi, mereka sudah tau"

Harry turun dari mobil dan melambaikan tangannya menyuruhku turun. Aku mengangguk.

Aku turun dari mobil, Harry menungguku dekat pintu masuk mall. Tapi sulit untukku jalan kesana, sangat banyak orang di sekitar kami. Harry akhirnya mulai berjalan ke arahku. Orang-orang mulai minggir-memberi jalan untuknya.

Dari kejauhan kulihat sebuah mobil berkecepatan tinggi. Dan, oh, tidak! Orang gila itu atau siapapun pengendaranya seperti mengincar Harry. Dia ingin menabrak Harry. Oh!

"HARRY!"

BRUK

Aku berlari ke arah Harry. Kulihat kepalanya penuh dengan darah. Apa yang harus kulakukan?

"Harry! Kumohon bangunlah. Berjanjilah padaku kau akan baik-baik saja. Kumohon"

God, aku sangat khawatir padanya. Bagaimana jika sesuatu yang tak kuinginkan terjadi? Ini semua salahku. Kalau saja aku bisa sampai di dekat pintu tadi, dia tak akan mendatangiku dan ditabrak oleh orang sinting itu. Nah, sekarang malah aku yang sering mengumpat.

Kuraih iphoneku lalu menelepon Julio. Angkat teleponnya, Jul! Harry ditabrak! Ugh, lama sekali dia.

-On the phone-

"Oh, yes, ada apa Katy?"

"Harry..."

"Harry? Ada apa dengan Harry?"

"Harry kecelakaan. Dia ditabrak seseorang yang sudah pasti sangat gila itu. Kami ada di Mall dekat rumah pacarmu. Kumohon, Jul. Cepat datang kesini. Telepon ambulance atau apalah. Aku.. Aku.. Hiks. Ini semua salahku hiks"

"Oke. Tunggu disana. Aku akan menelepon ambulance. Berhenti menangis, Kat! Waktunya tidak tepat. Jangan panik! Tunggu aku disana!"

-Panggilan terputus-

Katy's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang