12. Tentang Kau, Aku, dan Kita

376 33 1
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote nya😊





Selamat membaca, jangan lupa vote nya😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah cukup lama menangis, Danish menghampiri Wina dan Nata. Agaknya gadis itu merasa sedikit malu karena menangis tersedu-sedu di hadapan Nata. Tapi untungnya, bang Danish segera menengahi dengan mengatakan kalau semua barang-barang Wina di penginapan sudah di bereskan dan mereka harus pulang secepatnya. Awalnya Wina masih agak terlalu enggan, hingga Danish mengatakan sesuatu yang membuatnya menuruti kakaknya itu.

Jangan menyesal. Begitu katanya.

Jadi mau tidak mau Wina menurutinya.

Wina juga berpamitan dengan Ryuna, gadis cantik itu bahkan mengantar mereka sampai ke mobil Danish. Wina tidak lupa mengatakan jika nanti Ryuna berpergian ke Jakarta, gadis itu harus menghubunginya. Wina juga berpesan agak Ryuna selalu hati-hati selama disini. 

Setelah mulai perjalanan, ketiga orang itu hanya berdiam diri. Di bangku depan ada Danish yang menyetir dengan Nata yang duduk di sebelahnya. Sementara Wina duduk sendiri di bangku tengah. Awalnya bang Danish menyuruhnya duduk di depan tapi Wina menolak dengan alasan mengantuk dan ingin tidur saja di belakang.

Alasan itu juga tidak sepenuhnya berbohong, tapi memang Wina masih enggan kalau di tanya-tanya oleh bang Danish. Jadi dia memilih duduk sendiri di belakang dan berakhir ketiduran. Padahal Danish juga tidak ingin bertanya-tanya sekarang, terlebih masih ada Nata bersama mereka.

Saat Wina bangun, mobil masih berjalan namun dia sudah tidak melihat sosok Nata di samping bang Danish.

"Udah bangun?"

Danish menyadari kalau sang adik sudah terjaga. Gadis itu nampak sedikit bingung dan ketahuan melirik ke arah bangku Nata yang kosong.

"Nata udah pulang duluan." kata Danish yang seolah mengerti apa yang di pikirkan adiknya.

"Siapa juga yang nanya." Wina menjawab jutek. Gadis itu kemudian melihat ke sekeliling jalan, dan kemudian dia sadar bahwa mereka tidak berada pada arah jalan pulang kerumah mereka. 

"Bukannya ini bukan jalan ke rumah bang?"

"Kita ke suatu tempat dulu."

"Kemana?"

Danish tidak menjawab dan hanya terus melajukan mobilnya, membuat Wina sangat penasaran. Setelah sepuluh menit berjalan, mobil Danish berbelok ke salah satu bangunan besar hingga membuat Wina mengernyit bingung.

Rumah sakit?

Apakah kakaknya ini sedang sakit? Atau hanya ingin menjenguk temannya?

Danish menghentikan mobilnya saat sudah terpakir rapi di parkir area. Lelaki itu masih diam saat sang adik sudah kebingungan.

"Bang?" Wina menegur karena Danish tak kunjung mengeluarkan suaranya.

Danish terlihat menghela nafas dalam.

So lets Love | Na Jaemin - Winter aespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang