08. Yang Lalu Biarlah Berlalu

413 48 27
                                    




Salah satu Hal yang paling tidak di sadari dalam menjalani hidup adalah betapa cepatnya waktu berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu Hal yang paling tidak di sadari dalam menjalani hidup adalah betapa cepatnya waktu berjalan. Tidak perduli apakah ada yang tertinggal di belakang, ada yang belum usai, waktu tidak akan memberikan kata menunggu.

Tidak terasa, sudah setengah bulan lebih setelah Wina meninggalkan apartemen Jeki malam itu. Selama satu minggu semenjak Wina mengatakan putus, setiap malam Jeki akan menunggu di dekat rumah Wina. Awalnya Wina tidak tahu bahwa Jeki selalu mendatanginya, sampai Bang Danish mengatakan bahwa pacarnya sedang menunggu di dekat rumah mereka. Bang Danish cuek saja karena memang Wina tidak bercerita apapun kepada abangnya. Mungkin bang Danish merasa hanya berantem biasa.

"Ribut sama pacar lo? Tuh, dia nunggu di deket rumah."

Meskipun begitu, Wina tetap tidak mau menemui si mantan pacar. Dia hanya melihat sekilas dari jendela kamarnya di lantai dua. Dan memang terlihat mobil milik Jeki di bawah sana. Hingga hari-hari berikutnya pun Wina tidak perduli meskipun Jeki menunggu sampai malam, kadang hujan pun lelaki itu enggan pergi. Karena menurut Wina, mereka benar-benar sudah berakhir. Tidak ada yang perlu di jelaskan. Meskipun di jelaskan, tidak akan mengubah apapun.

Menurut laporan teman kantornya, Jeki juga pernah beberapa kali datang kesana. Namun sayang, Wina tidak ada. Cowok itu juga masih menghubungi sebelum Wina benar-benar memblokir nomornya. Terakhir kali saat menelepon dirinya, Jeki terdengar mabuk.

"Jangan kayak anak kecil. Pulang sekarang."

"Aku nggak mau pulang kalo kamu matiin teleponnya."

Gadis itu menghela nafas lelah. Lelah karena menghadapi sikap Jeki yang kekanakan seperti ini.

"Jek... Please."

"Aku minta maaf, aku salah. Tapi aku nggak bohong, aku cuma cinta sama kamu Wina. Aku nggak bisa kalo nggak ada kamu."

Cih. Dasar mulut buaya.

"Lo seharusnya ngerti kalo kita udah nggak ada hubungan lagi. Pulang!"

"Nggak Wina. Aku nggak mau pulang sebe-..."

Tut.

Wina hanya tidak mengerti, setelah semua yang Jeki lakukan mengapa sekarang laki-laki itu memohon-mohon kepadanya?

Mengapa sekarang seakan Wina yang menjadi pemeran antagonis yang sangat tega?

Apa semua laki-laki setelah berselingkuh akan selalu seperti itu?

Meskipun berhari-hari telah berpikir, oh mungkin saja dia dulu memang telah berbuat salah kepada Jeki, atau mungkin memiliki kekurangan yang lain, apakah balasannya harus dengan pergi ke wanita lain? Mengapa tidak terus terang saja? Apakah waktu dua tahun lebih, terasa tidak cukup bagi Jeki untuk mengenali Wina meskipun hanya secuil saja? Wina tidak akan marah jika Jeki memberitahu apa yang salah maupun kekurangan dirinya. Dia yakin akan berusaha memperbaikinya. Namun apa? Jeki tidak pernah mengatakan apapun padanya.

So lets Love | Na Jaemin - Winter aespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang