01. Hari patahnya Nata

1.2K 59 4
                                    






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






[Nata's Apartement]
16.43


"Hai..."

Nata termenung setelah membuka pintu apartemennya. Di depannya, gadis cantik dengan senyuman manis tengah melambai kecil kearahnya. Nata tidak menyangka bahwa dia akan datang sore ini. Padahal biasanya gadis itu minimal akan mengirim pesan untuk memastikan dirinya ada dirumah atau tidak.

"Hai..." Nata membalas sumringah.

"Aku, boleh masuk kan?"

Seolah tersadar, dan tanpa berpikir dua kali, Nata mempersilahkan gadis itu masuk kedalam.

"Oh, Sure. Ayo masuk."

Gadis itu masuk kedalam unit masih dengan sunggingan senyum. Meninggalkan Nata yang ternyata masih ngebug di depan pintu. Tiba-tiba saja dadanya terasa penuh. Merasa senang bukan kepalang karena sang gadis pujaan datang menghampirinya. Sepertinya ia akan mendapat pertanda bahagia.

"Mau kopi?"

Nata menawarkan saat sang gadis sudah duduk manis di sofa ruang tamunya. Seperti biasanya, Hagia yang selalu manis dan anggun.

"Hmm... Air putih aja deh, aku nggak lama kok."

"Oke, tunggu ya."

Sepeninggal Nata kedapur, Hagia menyapukan pandangan ke seluruh ruangan. Apartemen yang sudah lama di jadikan rumah oleh Nata semenjak bekerja. Rumah yang selalu rapi dan sepi. Mungkin dulu, apartemen Nata merupakan tempat nyaman untuk dia singgahi. Namun setelah ini, Hagia mungkin akan sulit bahkan untuk sekedar mampir lagi.

Setelah mengambil segelas air putih dingin yang kemudian ia letakkan di atas meja, Nata lantas duduk di sofa berseberangan. Sebenarnya Nata sangat penasaran atas perihal apa seorang Hagia datang tanpa repot-repot memberitahunya terlebih dahulu.

"Jadi?" Nata berinisiatif memecah hening.

"Kabar kamu baik Na?"

Gadis itu berujar pelan. Masih dengan senyuman. Namun entah mengapa, Nata merasa senyuman itu terlihat berbeda dari biasanya. Senyuman itu seperti mengandung banyak kegelisahan yang bahkan Nata tidak tahu itu apa maupun siapa penyebabnya.

"Ya gini-gini aja sih. Kenapa?" Nata menjawab seadanya. Ya karena memang begitu kenyataannya.

Hagia menghela nafas sebentar.

"Sebenarnya kedatangan aku kesini mau ngasih ini buat kamu."

Hagia terlihat mengambil sesuatu dari dalam tas, kemudian meletakkannya di atas meja.


1 detik




3 detik




5 detik




So lets Love | Na Jaemin - Winter aespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang