Anneth berlari di koridor sekolah mengejar langkah betrand yang ada di hadapannya, sambil memanggil-manggil nama betrand.
"Betrand!"
"Betrand!"
Semakin Anneth memanggil nama betrand maka akan semakin cepat langkah kaki betrand, cukup membuat Anneth kewalahan tapi masih dia kejar hingga langkah mereka setara.
"Iss! Betrand! Tunggu!" Ucap Anneth kesal sampai menarik kerah jas almamater milik betrand.
"Apa?!" Tanya betrand galak.
"Galak banget sih Lo." Kata Anneth mengerutkan bibirnya kesal.
Betrand memalingkan wajahnya dan kembali berjalan, Anneth ikut melangkah sambil melihat kearah betrand.
"Kenapa sih Lo? Tiba-tiba ngindar gitu dari gue."
"Bukan ngindarin Lo, bentar lagi bel! Gue kesiangan." Kata betrand menunjuk jam di tangannya.
"Oh! Kirain."
"Gue cuman mau bilang makasih sama Lo." Ucap Anneth kemudian masih mengikuti langkah kaki betrand.
"Sama-sama." Jawab betrand.
"Emang Lo tahu gue bilang makasih karena apa?" Betrand menatap Anneth sekilas.
"Gak tahu."
"Gue berterimakasih sama Lo karena berkat Lo Deven jadi berubah sama gue, sekarang dia peduli, bahkan sedikit posesif." Jawab Anneth senang.
Betrand menatap Anneth kembali, terlihat wajah bahagia terpancar dari dalam dirinya, berkat rencananya yang bersandiwara pura-pura dekat dengan Anneth membuat Deven cemburu.
"Bagus deh. Lo gak usah deketin gue lagi."
"Dih! Geer banget Lo jadi cowok, siapa juga yang mau Deket-deket sama Lo." Sungut Anneth kadang kesal dengan keresean betrand.
"Yaudah sana, ngapain masih ngintilin gue?"
"Iya iya! Ini juga mau pergi."
"Dasar aneh." Gerutuk Anneth sambil berbalik.
"Gue denger!" Seru betrand.
"Serah Lo!" Anneth kembali melangkah putar balik kearah semula.
Betrand menghentikan langkahnya, perlahan dia berbalik melihat kearah belakang, menatap punggung Anneth yang mulai menjauh.
Betrand menghela nafas melihat Anneth menjauh, entah kenapa sikapnya seperti itu pada Anneth, kenapa harus begitu? Betrand juga tidak tahu.
**
Selesai jam pelajaran betrand tidak kekantin, dia memilih untuk duduk santai di dalam kelas sambil baca-baca buku, berhubung Minggu besok ujian sekolah jadi dia harus baca-baca buku untuk mendapatkan nilai yang bagus dan bisa mengikuti ujian sebagai siswa berprestasi.
"Betrand!"
Deven masuk kedalam kelas betrand, menghampiri sahabatnya yang dia cari sejak tadi dan ternyata diam diri di dalam kelas.
"Tumben Lo gak ke kantin."
"Masih kenyang gue." Jawab betrand tanpa melirik Deven.
"Keluar yuk!"
"Gue lagi belajar." Tolak betrand tidak ingin di ganggu.
Deven berdecak karena betrand menolaknya, langsung saja dia rebut buku yang di baca betrand, dia sembunyikan di belakang punggungnya.
"Kembalikan Deven."
"Ayo buruan, main lah bro! Masa mager ke gini."
"Gue gak lagi mager."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending
Teen Fictionpersahabatan, cinta dan tantangan mengisahkan sebuah persahabatan si laki-laki manja yang hidup dengan kekayaan, memiliki orang tua yang lengkap, serta kasih sayang yang tidak pernah putus dari ibunya tercinta, akan tetapi tidak menjamin suatu kebah...