happy Ending 19

145 35 3
                                    

Betrand mengusap-,usap pelan kepala Anneth saat mereka sampai di depan rumah Anneth, akhir-akhir ini cuaca sedang tidak baik, menjelang sore kemalam suka hujan gerimis tapi tidak berkesudahan.

"Masuk gih, keburu Ujan makin deras." Kata betrand pada Anneth.

"Tapi nanti kamu ke ujanan."

"Gak papa, aku kan bawa motor." Jawab betrand sambil menepuk motor miliknya.

"Anneth!"

Kret

Pintu gerbang di buka muncul orang tuanya Anneth, mereka berdua datang membawa payung.

"Kamu ini, cepat masuk!" Kata Amir galak.

"Ini juga mau masuk pih." Kata Anneth tidak suka papihnya galak seperti ini.

"Kamu juga! Bawa anak saya pergi sampai malam, mana hujan-hujanan."

"Maaf om." Hanya itu yang bisa betrand ucapkan.

"Papih jangan marahin betrand."

"Masuk Anneth, jangan bantah orang tua." Kata Deby mamihnya.

"Tapi-"

"Udah, kamu masuk, nanti sakit." Kata betrand merelai agar Anneth tidak melawan.

Anneth menghentakkan kakinya kesal, dia pun masuk kedalam dengan perasaan kesal pada orang tuanya.

"Jadi kamu pacar anak saya?" Tanya Amir setelah putrinya masuk kedalam.

"Iya om, saya betrand." Kata betrand mengulurkan tangannya pada Amir.

Amir tidak menanggapi, dia hanya melihat betrand dari atas sampai bawah.

"Saya kurang setuju kamu jadi pacar anak saya."

"Kenapa om?"

"Kamu pikir saja sendiri."

"Ayo pih, kita masuk." Betrand menatap orang tua Anneth kemudian dia menunduk menatap penampilannya.

Betrand menghela nafas, mengerti maksud orang tua Anneth, tidak dia ambil pusing meskipun ngena sampai kehati, betrand langsung menaiki motornya kembali dan pergi dari depan rumah Anneth.

Amir dan juga Deby masuk kedalam rumah, tidak mengajak betrand untuk mampir sekedar berteduh, padahal di luar hujan gerimis, tapi mereka tidak peduli akan hal itu.

Sesampainya didalam Amir langsung memarahi Anneth putrinya, karena pulang malam diantar oleh pacarnya.

"Papih tidak mau lihat lagi kamu pulang malam, hujan-hujanan di antar naik motor sama pacar kamu."

"Apaan sih pih, orang biasanya juga papih gak peduli." Ucap Anneth menatap papihnya.

"Kamu pikir selama ini papih gak tahu? Papih tidak setuju kamu dekat dengan laki-laki itu."

"Kenapa emangnya? Ada yang salah sama betrand?"

"Kamu liat aja sayang penampilannya, mamih yakin dia bukan anak yang baik, bukan dari keluarga baik-baik."

"Tahu apa mamih mengenai keluarga baik-baik? Emangnya keluarga kita udah paling baik? Kayanya engga mih." Ucap Anneth tersenyum kecut.

"Jaga bicara kamu Anneth!" Bentak Amir.

"Udahlah pih! Bersikap kaya biasanya, gak usah peduliin Anneth, orang biasanya juga Anneth kalian abaikan." Kata Anneth semakin membuat orang tuanya marah.

"Pokoknya papih tidak setuju kamu pacaran dengan dia! Dia tidak selevel dengan kita."

"Terus yang selevel menurut papih tuh yang gimana? Heran Anneth, zaman kaya gini masih Mandang kasta orang." Gerutuk Anneth diakhir sambil melangkah pergi dari ruang keluarga meninggalkan orang tuanya.

Happy Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang