Anneth tengah menunggu Zara sahabatnya di taman dekat fakultas Desain Komunikasi Visual, karena mereka akan pergi ke suatu tempat setelah perkuliahan selesai.
Sambil menunggu Zara Anneth memainkan ponselnya, dari pada bengong tidak jelas lebih baik dia menyibukkan dirinya sendiri dengan ponselnya.
Di tengah keasikannya tiba-tiba saja ada anak fakultas yang baru keluar menghampiri Anneth.
"Hai cantik, anak fakultas mana nih?" Anneth mendongak menatap tiga laki-laki yang ada di hadapannya.
"Boleh kenalan dong."
"Siapa tahu ada yang nyantol diantara kita, iya gak?" Dan mereka bertiga tertawa.
Anneth terlanjur risih dengan mereka yang bertanya dan tertawa sesuka hati, dia abaikan tidak di ladeni.
"Sombong amat sih, anak mana nih?" Tanya salah satunya mendekat.
Anneth tidak nyaman karena mereka tidak pergi-pergi, dia langsung berdiri dan menggendong tasnya.
"Tenang jangan takut, kita-kita baik kok." Ucapnya menahan Anneth.
"Minggir." Ucap Anneth datar.
"Biasa aja dong, gak perlu datar kaya gitu."
"San-"
"Heh kalian!" Anneth melihat kearah Zara yang berteriak.
Beruntungnya kedatangan sahabatnya Zara menyelamatkan dirinya dari tiga laki-laki rese.
"Jeffan, vino, Arbani, ngapain kalian godain temen gue?" Tanya Zara berkecak pinggang.
"Oh, dia temen Lo zar?" Tanya salah satunya.
"Minggir kalian, dia udah punya cowok." Kata Zara menyingkirkan teman-temannya yang menghalangi Anneth.
"Ayo neth, gak usah takut, mereka temen sekelas gue." Kata Zara menunjuk ketiganya.
"Kenalin dulu dong zar sama kita."
"Gak usah, ayo zar."
"Sombong amat sih Lo!"
"Modal cantik doang, gak usah sombong Lo."
Anneth menulikan telinganya dia langsung pergi menarik Zara untuk pergi dari sana, karena rasanya jengah dengan tingkah mereka.
"Rese banget temen cowok Lo, sebel gue liatnya." Gerutuk Anneth tidak suka dengan sikap mereka.
"Mereka emang ke gitu, apalagi kalo liat cewek baru suka di godain." Jawab Zara santai.
"Rese emang." Gerutuk Anneth sambil membuka pintu mobil penumpang depan.
"Haha, santai aja neth, mereka cuman becanda doang." Kata Zara sambil tertawa dia pun ikut masuk kedalam mobil lewat pintu kemudi.
"Lo gak ada kelas lagi hari ini?" Tanya Zara pada Anneth.
"Udah abis dari tadi juga." Jawab Anneth masih agak kesal.
"Sorry neth."
"Hmm." Jawab Anneth malas.
**
Siang ini betrand cukup sibuk, beberapa pengunjung cafe cukup ramai, dari tadi dia terus mondar-mandir mengantar pesanan, dan sekarang betrand mengantar pesanan antrian terakhir sebelum datang kembali antrian baru.
"Ini aja kak?"
"Iya tand, itu aja." Betrand mengangguk langsung mengambil nampannya.
Dia berjalan menuju meja nomor 03 yang ada di pojokan, disana pengunjung nomor antrian terakhir berada, tiga laki-laki yang betrand yakinin mereka adalah mahasiswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending
Teen Fictionpersahabatan, cinta dan tantangan mengisahkan sebuah persahabatan si laki-laki manja yang hidup dengan kekayaan, memiliki orang tua yang lengkap, serta kasih sayang yang tidak pernah putus dari ibunya tercinta, akan tetapi tidak menjamin suatu kebah...