"Etand."
"Nenek?" Senyum indah tercipta di wajah bersinarnya membuat betrand bangun.
"Kejar bahagia mu, nenek yakin kamu bisa tanpa nenek." Betrand menggelengkan kepalanya mencoba meraih neneknya.
"Jangan terus bersedih, karena itu semua hanya akan membuat dendam pada diri kamu sendiri nak, percalah! Semuanya akan kamu dapatkan, meskipun nenek sudah tiada."
"Nenek, etand butuh nenek."
"Kamu bisa tanpa nenek."
"Engga nek."
"Nenek!"
"Engga!!"
Betrand bangkit dari tidurnya, ternyata baru saja dirinya memimpikan neneknya, benar-benar terasa nyata saat dirinya berhadapan dengan neneknya.
"Astaga tuhan!" Gumam betrand mengusap wajahnya gusar.
Betrand menurunkan kakinya dari janjang, kedua tangannya bertopang di ranjang dari kedua sisi badannya.
Jika sudah begini betrand butuh udara luar, untuk menenangkan pikirannya. Betrand berdiri mengambil sal untuk melindunginya dari dinginnya angin malam.
Betrand keluar dari asrama perlahan, tanpa sepengetahuan penjaga asrama, karena jika tahu dirinya bisa kena masalah, maka dari itu betrand turun dengan langkah pelan.
"Kemana Lo?" Betrand diam mematung.
Puk
"Malem-malem gini, mau kemana Lo tand?" Tanya Deven menarik pelan pudak betrand.
"Sialan Lo! Gue pikir penjaga asrama." Gumam betrand kesal.
Deven tertawa melihat wajah panik betrand karena takut ketahuan oleh penjaga asrama.
"Mau kemana Lo?"
"Cari angin."
"Udah malam bego, besok ujian." Kata Deven menunjuk jam.
"Iya tahu."
"Ckk! Ngeyel Lo."
"Udah sana, gak usah ikutin gue."
"Siapa juga yang mau ikutin Lo, gue mau tidur ngantuk."
"Yaudah sana." Kata betrand mengusir.
"Lagian Lo aneh banget, biasanya taat aturan sekarang nekat."
"Lagi butuh yang ekstrim." Jawab betrand sambil berlalu pergi turun dari tangga.
Satu kali melanggar aturan mungkin tidak masalah, betrand sedang butuh suasana baru untuk menenangkan pikirannya yang terasa rumit.
Kret
Trek
Dengan gerakan perlahan betrand membuka kunci gerbang asrama, setelah itu dia keluar dari asrama melangkah perlahan sedikit demi sedikit agar tidak ketahuan.
Hingga sampai di luar barulah betrand bisa menghela nafas lega, ketegangannya akhirnya berakhir.
Betrand berjalan menyusuri jalanan asrama, menuju taman depan asrama untuk duduk-duduk disana.
"Hufhh!"
Langit yang cerah dengan bintang dan bulan yang nampak di langit sana, membuat betrand merasa senang.
"Nek, kalau misalkan nyawa bisa di beli, mungkin etand akan cari uang untuk menahan nenek agar tidak pergi." Gumam betrand.
"Nek."
"Etand gak bisa pegang permintaan nenek, etand udah rusak pertemanan etand dengan Anneth dan Deven, etand teman yang buruk untuk mereka nek."
"Etand juga gak tahu, rasa ini semakin besar untuk Anneth, tapi etand gak mau buat pertemanan etand hancur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending
Teen Fictionpersahabatan, cinta dan tantangan mengisahkan sebuah persahabatan si laki-laki manja yang hidup dengan kekayaan, memiliki orang tua yang lengkap, serta kasih sayang yang tidak pernah putus dari ibunya tercinta, akan tetapi tidak menjamin suatu kebah...