happy Ending 15

174 28 13
                                    

Hari yang di nanti-nanti menjadi sebuah penantian besar, bagi seluruh warga sekolah, ingin mendengar, menyaksikan siapakah pemenangnya, siapakah calon start tahun ini yang akan mengguncangkan seisi school of medicine.

Seluruh pelajar, pengajar, kepala sekolah, pihak yayasan bahkan para donatur sekolah datang menghadiri acara pengumuman the next talent start school of medicine.

"Kira-kira menurut Lo siapa yang bakalan menang neth?" Tanya Zara antusias tidak sabar.

"Gak tahu." Jawab Anneth tanpa minat.

"Kalo menurut gue nih ya, kayanya si betrand deh. Tapi sayangnya pas babak akhir dia meleset jawabnya, tapi moga aja dia yang menang." Ucap Zara yang menjagokan betrand sebagai pemenangnya.

"Tapi kalo si Deven menang yakin deh satu sekolah di traktik bapaknya." Lanjut Zara mengingat orang tua Deven yang kaya raya.

"Lo jangan lupa bujuk si Deven buat ngajak kuta liburan ya."

"Ngapain? Lo aja sana." Kata Anneth sinis.

"Lah! Lo kan cewek nya-"

"Kita udah putus." Sabet Anneth tanpa menatap Zara.

"Serius neth?" Tanya Zara menarik kedua pundak  Anneth agar menatapnya.

"Hmm." Jawab Anneth.

"Kok bisa?" Tanya Zara masih tidak percaya.

"Lo-"

"Udah ah! Gue gak mau bahas itu." Kata Anneth mengangkat jarinya agar Zara berhenti berbicara.

Di sisilain Sandrina datang menghampiri kursi kosong tepat di samping betrand, dengan senyum lebar dia duduk di sampingnya.

"E...e...eh! Lo ngapain duduk di sana san?" Tanya Kiesya mencegah sandrina yang terlanjur duduk.

"Hak hak gue dong, ngapain Lo ngatur?"

"Itu kursi buat si Deven, Lo cari tempat lain sana."

"Males! Gue mau disini." Kata Sandrina tidak mau kalah.

"Ckk! Deket di Anneth  si Zara bisa kan? Disini kebanyakan cowok."

"Apa sih Lo! Ini sekolah bukan punya bokap Lo, dan kalian berdua bukan anak orang kaya yang ngasih donatur disini, jadi! Stop ngatur-ngatur tempat duduk."

"Biar gue yang pindah." Kata betrand langsung berdiri.

"Eh! Lo mau kemana?"

"Bukan Lo yang harus pindah trand." Kata Gogo.

"Betrand, gak usah pindah."

Betrand tidak bersuara dia kembali berjalan meninggalkan mereka bertiga yang ribut.

"Elo sih!"

"Udah tahu di Betrand anti cewek! Masih aja nemplok." Celetuk Gogo.

Tak

Kiesya langsung menjitak kepala Gogo karena sembarangan bicara mengatai temannya anti wanita.

"Lo pikir si betrand gay!"

"Gak gitu juga konsepnya bego!"

"Serius dia gak suka cewek?" Tanya Sandrina menanggapi.

"Gak suka cewek gatel lebih tepatnya." Jawab Kiesya.

Sandrina mendengus sebal karena dikatai cewek gatel.

Betrand memilih untuk duduk di tempat lain, dari pada harus mendengarkan perdebatan teman-temannya.

Tidak lama kemudian pengumuman di mulai setelah para tamu undangan datang, dan seluruh siswa mulai diam menyaksikan.

"Selamat siang semuanya?"

Happy Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang