04

1.9K 142 0
                                    

Mark berbaring di atas kasurnya sambil memegang sebuah pistol.

"Sewaktu kecil, gue punya pemikiran biar bisa jadi ahli rakit senjata tembak sendiri."

"Gue punya mimpi buat rakit pistol sendiri buat nanti gue gunain nembus kepala Jeno."

Mark bergumam pada dirinya sendiri sambil menatap tajam pistol yang dia pegang.

Bak seperti anak sendiri, Mark mengelus pistol itu dengan penuh kasih, lalu tersenyum tipis.

Mark menghela napas panjang sambil menatap langit-langit kamarnya yang mengundang rasa sepi di dalam hatinya.

"Hah ... Gimana kabar Papa dan Mama di Indonesia setelah kepergian gue?" gumam Mark bertanya.

"..."

Mark tertawa sumbang, lalu menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Buat apa gue mikirin mereka berdua, sih? Toh, mereka lebih mementingkan Jeno dibanding gue. Hahaha! Sialan!" keluh Mark.

•••••

📍Swiss, 07:12

"Nanaaaaaa!"

"Apaan sih, Bang?!"

"Mana tas kecil gue yang kemarin itu?"

"Pikun banget lo, Bang. Lo sendiri yang bilang kalau lupa di mobil Jeno."

"Eh?! Beneran?"

"Gilak!"

Haechan menyengir setelah mendengarkan kalimat umpatan dari adik laki-lakinya itu.

"Kebanyakan mikirin Jeno, sih. Jadi pikun kan!" ledek Jaemin.

"Ha?! Maksud lo?" tanya Haechan.

"Itu ... Bang Haechan fokus ke Jeno terus. Jadi pikun tuh," ledek Jaemin.

"Bang Haechan sama Jeno pacaran, kan? Gak apa-apa, sih. Nanti biar gue sama Mark. Impas," tanya Jaemin lalu menjawab pertanyaannya sendiri.

"Lo masih kecil! Gak usah suka-sukaan!" tegas Haechan marah.

"Kenapa kalau suka-sukaan, sih? Mark aja gak sewot," malas Jaemin.

"Heran deh," gumam Jaemin.

Haechan tersenyum tipis saat mendengarkan ucapan Jaemin, lalu tanpa basa-basi dia pergi meninggalkan Jaemin.

Jaemin mendelikkan matanya dengan begitu kesal. Bukannya merespon ucapannya, sang kakak malah melengos pergi begitu saja. Menyebalkan!

"Yakh! Kenapa Bang Haechan marah-marah mulu kalau kita bahas masalah Mark, sih?! Nyebelinnn!" teriak Jaemin kesal.

Brak!

Haechan menutup pintu kamarnya dengan keras dan kasar, sedangkan Jaemin dibawah sana hanya bisa mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

"Apa-apaan sih Jaemin?!"

"Sok-sok banget ngatur jalan percintaan gue sama Mark.

"Iya. Gue tahu kalau dia nggak kayak gue yang lost contact sama Mark."

"Tapi, bisa nggak buat gak bahas kedekatan lo sama Mark?!"

Haechan mendumel kesal sambil menghapus air matanya dengan kasar.

Lost Contact | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang