37 [End]

2.2K 97 1
                                    

"Untuk pengantin, silahkan saling berciuman untuk memberi saksi lengkap."

Mark dan Haechan langsung mengecup di atas altar usai pendeta memberi perintah.

Sorak-sorai para tamu undangan beserta keluarga terdengar keras di pesta pernikahan besar itu.

Mark melepaskan kecupannya. Dia menatap Haechan dengan begitu lembut penuh kasih.

Haechan menunduk. Dia malu sambil menggigit bibir bawahnya.

Dengan lembut Mark mengangkat dagu Haechan menggunakan jari telunjuk tangan kanannya.

"Kenapa? Malu?"

Haechan mengangguk polos sebagai jawaban, membuat Mark gemas pada suami mungilnya itu.

Mark mengecup kening Haechan, sedangkan Haechan memejamkan matanya saat merasakan kasih sayang Mark yang tersalur hangat untuknya.

Mereka saling menatap satu sama lain usai Mark mencium kening Haechan. Senyuman syukur terbentuk pada bibir sepasang kekasih yang baru menikah itu.

Mark dan Haechan tertawa bersama. Ada rasa geli dan juga ngeri bila mengingat bagaimana jalan kisah mereka berdua.

"Gak nyangka kita bakalan sampai di tahap ini, Mark. Padahal aku kira, kita gak  bakalan berakhir kek gini. Kalau diingat-ingat, kamu itu bikin kesal banget. Sok-sok an gak mau didekatin sama aku, padahal nyatanya juga suka. Dasar!" ledek Haechan.

Mark terkekeh.

"Hitung-hitung balas dendam biar kamu nggak pergi ninggalin aku lagi. Kamu itu berefek banget buat aku, sampai-sampai kamu numbuhin trauma buat aku," jelas Mark.

Haechan tersenyum kecil.

"Ayo turun dan sambut tamu-tamu yang lainnya. Aku nggak sabar ketemu sama Jaemin sama Jeno. Aku mau ngucapin terima kasih buat Jeno karena udah jaga aku selama kamu pergi jauh dari aku," ucap Haechan.

Mark memutar kedua bola matanya dengan malas. Kenapa dia masih saja cemburu pada adiknya itu, padahal kalau dipikir-pikir sekarang dia punya hak besar atas Haechan karena mereka sudah menikah.

Melihat wajah tak bersahabat suaminya, Haechan melayangkan kecupan singkat pada pipi kanan Mark lalu setelah itu dia berlari karena malu sendiri.

Mark tersenyum tipis sambil menatap kepergian suami mungilnya itu. Dia mendongakkan kepalanya sambil menatap dekorasi mewah bagian langit-langit aula tempatnya menikah.

"Terima kasih karena sudah mengembalikan Haechan-ku, Tuhan," gumam Mark.

- 🏛️🏛️🏛️ -

"Titik terhebat saat kehilangan adalah trauma mendalam hingga dendam bersemayam."

- Lost Contact -

- 🏛️🏛️🏛️ -

Lost Contact dinyatakan end pada tanggal 7 November 2023 ✓

Terima kasih untuk kalian yang sudah mengikuti cerita ini sampai akhir ♡

- 🏛️🏛️🏛️ -

Lost Contact | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang