30

1.5K 117 2
                                    

📍De Borg Restaurant, 17:12 -

"Haechan."

Haechan dengan refleks mengangkat pandangannya saat seseorang memanggil namanya dengan nada suara yang terdengar begitu dingin.

Haechan menatap orang itu dengan tatapan keheranan.

"Anda yang meminta saya untuk bertemu dengan anda?" tanya Haechan.

Pemuda bersuarai pink itu mengangguk.

"Ya. Gue mau ketemu sama orang yang berhasil bikin cowok gue lupa sama gue," jawabnya.

Pemuda itu mengulurkan tangan kanannya ke arah Haechan, lalu dibalas dengan sedikit ragu oleh Haechan. Kesan pertama yang buruk Haechan dapat saat pertama kali bertemu dengan pemuda itu.

"ChanHee."

"Haechan."

Pemuda itu melepaskan jabatan tangan mereka berdua, lalu dengan begitu anggun dia duduk di salah satu kursi yang ada di hadapan Haechan.

"Lo harus sadar diri. Lo itu sebenarnya perusak di dalam hubungan gue sama Mark!" sinis ChanHee.

"..."

"Lo harus tahu. Saking cintanya dia sama gue, dia minta gue buat gugurin bayi yang ada di dalam perut gue."

"Waktu itu gue kecelakaan dan dokter bilang harus menyelamatkan salah satu diantara kita."

"You can definitely guess. Mark memilih agar bayi itu yang meninggal daripada gue."

"You can see how much he loves me."

ChanHee menatap rendah ke arah Haechan, sedangkan Haechan yang ditatap menyunggingkan senyuman tipisnya.

"Choi ChanHee, salah satu anak dosen di Universitas Fudan. Yang merupakan pindahan dari salah satu universitas yang ada di Jepang. Alasan dipindahkan karena hampir membunuh salah satu dosennya yang berhasil menarik hatinya di hari pertama menjadi calon mahasiswa."

"Sialnya, saat pertama kali menginjak Fudan University, bertemu dengan Mark yang menolongnya saat hampir kecelakaan di tengah jalan."

"Wow! Very impressive first meet!"

Mata ChanHee sedikit bergetar saat mendengarkan jawaban tak terduga yang keluar dari mulut Haechan.

"Gue tahu kalau lo salah satu orang yang obsesi sama cowok gue. Ingat ucapan gue, cowok gue. Lo itu cantik. Lo manis. Kaya raya, pasti. Tapi, kenapa suka sama cowok orang, sih?!" tanya Haechan tak habis pikir.

"Gak usah ngaku kalau Mark cowok lo! Selama dia di Beijing, dia always ada buat gue. Dia cowok gue!" tegas ChanHee.

Haechan terkekeh.

"Gak. Gak akan gue percaya sama orang lain selain sama Mark. Lagipula, Sungchan sama Jisung udah jelasin siapa lo, ChanHee. Lo orang yang obsesi sama Mark sampai ngaku hamil anak Mark!" sinis Haechan.

ChanHee menggertakkan giginya dengan kasar, lalu dengan kasar dia mencengkeram pundak Haechan.

Haechan melirik pundaknya sekilas.

"Gue rela terbang dari China ke sini buat kasih tahu lo tentang kebenarannya. Harusnya lo sadar diri dan menjauh dari Mark!" marah ChanHee.

Haechan tertawa pelan saat mendengarkan ucapan ChanHee, seakan-akan apa yang diucapkan oleh pemuda itu benar-benar geli menggelitik.

"Untuk apa gue sadar diri? Gue sebenarnya emang udah sadar diri, Mark itu sayang gue dan lo itu cuma obsesi sama dia. Kenapa nggak cari cowok lain selain dia, sih? Dia itu susah digapai buat orang kayak lo!" sinis Haechan.

"Ck! Lo benar-benar kelihatan bodoh saat obsesi kayak gini," ledek Haechan.

"Lo nggak lihat kalau Mark rela terbang dari Cina ke Swiss setiap minggunya cuma buat ketemu sama gue? Plus bolos kuliah dua hari. Well ... Gue emang berharga banget bagi dia, sih," ucap Haechan.

"Kalau diibaratkan antara lo sama gue ... Gue itu ibarat barang berharga di tangan Mark. Tapi, lo itu cuma debu buat dia," ujar Haechan santai.

ChanHee yang mendengar itu seketika emosi, lalu dengan cepat dia mengeluarkan sebuah parfum (?) dibalik jas yang dia kenakan.

Saat ChanHee hendak menyemprot isi parfum itu, seseorang tiba-tiba menepis tangannya dengan kasar hingga tempat parfum itu terlempar cukup jauh darinya.

"Jangan sentuh milik gue, Choi ChanHee!" sinis si pelaku.

Haechan kaget saat melihat orang yang menahan tangan ChanHee. Itu Mark. Kenapa bisa Mark ada di Swiss?! Bukannya jam satu siang tadi dia sudah kembali ke China?

- 🏛️🏛️🏛️ -

Lost Contact | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang