#1

1.2K 98 0
                                    

MANOBAN MANSION

Kedua keluarga kaya raya itu tengah menikmati makan malam mereka dengan sangat anggun bak bangsawan kerajaan, hanya terdengar dentingan peraduan sendok dan piring, mereka sangat menjunjung peraturan-peraturan yang berlaku memperlihatkan seberapa besar pendidikan dan berkelasnya mereka.

Setelah acara makan malam itu selesai mereka berkumpul di ruang tengah membicarakan perjodohan kedua keturunan konglomerat itu.

"Aku senang sekali sekarang hubungan kita lebih dari sekedar teman bisnis, sebentar lagi kau akan menjadi besanku" ucap pria paruh baya yang tidak lain adalah Tuan Kim.

"Ya aku juga, tapi aku merasa tidak enak pada kalian karna saat ini putriku tidak bisa hadir di sini. Ini perjodohannya tapi dia malah tidak ada" jawab Tuan Manoban pria paruh baya berbadan kekar itu.

"Tidak masalah, yang penting perjodohan ini berjalan dengan lancar. Ya aku dengar putrimu adalah seorang model yang sangat terkenal, aku juga sering melihatnya di beberapa majalah ternama"

"khkh.. ya-"

drrtt.. drrttt.. drrtt..

Belum selesai pria paruh baya berbadan kekar itu bicara ponselnya berdering.

"maaf tunggu sebentar" ia merogoh sakunya dan mengangkat telpon yang entah siapa dengan tidak sopan berani menghubunginya di tengah percakapan.

"Kejutaann.. daddy aku sudah di bandara seoul bisakah daddy menjemputku sekarang?"

"Ah.. putriku kejutan yang manis, tapi kau salah waktu, bukankah kau janji pada daddy akan pulang sebelum sore? Lalu apa ini?"

"Daddy bersyukurlah aku masih pulang setelah tau semua rencana daddy, sekarang daddy akan menjemputku atau aku naik taxi saja?" gerutu kesal gadis itu pada sang ayah.

"Baiklah baiklah, daddy akan menjemputmu, daddy akan sampai dalam setengah jam"

"Baiklah daddy aku akan mengambil barang barangku dulu"

tuuutt...

"Putrimu yang menelpon?"

"Ah yaa.. dia baru saja kembali dari Paris setelah photoshoot dan sepertinya aku harus pergi sebentar untuk menjemput putriku"

"Ah.. tidak perlu Tuan Manoban, biar putraku saja yang menjemput putrimu"

Mendengar itu pemuda itu langsung menatap sinis ayahnya sambil menunjuk kecil pada dirinya, tentu saja tanpa dilihat ayah sang gadis. Ayah pemuda itu menangguk kecil membalas pemuda itu. Dan pemuda itu hanya memutar matanya jengah.

"Apa tidak masalah? aku tidak ingin merepotkan tamuku"

"Tentu tidak, dan ya kami bukan tamu, bukan kah sekarang kita sudah menjadi keluarga?"

"Haha tentu saja, jika putramu tidak keberatan aku juga tidak akan keberatan"

"Tentu tidak"

Pemuda itu lagi lagi memutar mata jengah karna ayahnya tidak bertanya dulu padanya.

"Baiklah aku akan menjemputnya, sebelumnya maaf lancang.."

Sentak tatapan tertuju pada pemuda itu "bisa aku meminta nomornya, bukan.. bukan maksudku untuk macam macam, jika aku tidak menemukannya aku bisa menghubunginya dan dengan mudah menemukannya"

"Tentu saja, ini nomornya" Tuan Manobam menyodorkan ponselnya untuk memberikan nomor putrinya pada pemuda itu.

"Baiklah sudah ku simpan, terima kasih" pemuda itu lalu membungkuk dan meninggalkan mansion megah itu.

[P] DON'T WANNA LEAVE YOU ANYMORE - [ TAELICE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang