"Katakan kepada Mark untuk fokus belajar, Bu. Minggu depan ia sudah akan mulai ujian."
"Jangan khawatir, berapa hari terakhir Mark sudah fokus belajar bersama putra Ten."
Mendengar itu, Jung Jaehyun lantas menghembuskan nafas lega. Kemudian mengucapkan beberapa patah kalimat sebelum memutuskan panggilan telepon dengan sang Ibu.
Ponselnya pun ditaruhnya di atas meja.
Menghela nafas sejenak, lalu melangkah kearah balkon untuk mencari udara segar.
Jaehyun memandang kedepan dengan tatapan sendu dan lelah. Sudah terhitung satu Minggu ketiga putranya tidak tinggal di Mansion.
Selama itu juga ia tidak melihat wajah Mark, Jeno dan Sungchan.
Hidup tanpa Taeyong saja Jaehyun sudah merasa hampa, apalagi tanpa ketiga putranya. Semakin hampa terasa.
Jaehyun merindukan Istri dan Anak-Anaknya. Harus sampai kapan Jessica menghukumnya seperti ini?
Jaehyun menghembuskan nafas panjang. Berapa hari terakhir ini ia kurang tidur. Belum lagi jadwalnya sebagai CEO semakin padat, terlebih setelah dirinya menandatangani kontrak kerja sama bersama perusahaan besar di Arab Saudi.
Dan seharusnya saat ini Jaehyun sedang berada di Negara Minyak tersebut. Namun Jaehyun sama sekali tak ingin meninggalkan Korea dengan alasan yang tentunya tak jauh dari Lee Taeyong.
Alhasil, Sekretaris Hwang lah yang mewakilinya.
Pikiran Jaehyun sangat kacau. Perasaannya berkecamuk.
Pria itu pun belum diberi kejelasan atas respon Taeyong ketika tahu bahwa Jeno dan Sungchan adalah hasil dari cintanya bersama Park Chaeyoung.
Ya, Jaehyun mengakui bahwa ia pernah mencintai wanita yang dahulu menggodanya. Namun jauh didalam lubuk hati, Jaehyun lebih mencintai Taeyong.
Bahkan setelah kematian Chaeyoung, cinta Jaehyun kepada Taeyong semakin besar.
Namun kala itu dirinya terlambat menyadari bahwa perasaannya lebih besar kepada keturunan Lee itu.
Seketika, Jaehyun menunduk. Setetes air mata jatuh membasahi pipi. Ia meremat pembatas balkon dengan dada yang bergemuruh.
Jaehyun lagi-lagi merasa marah pada dirinya sendiri.
"Kau bodoh, Jung Jaehyun!"
Entah sudah berapa kali Jaehyun memaki dirinya sendiri setiap dalam keadaan seperti ini.
Dirinya selalu dipenuhi rasa penyesalan ketika mengingat kembali kelakuannya di masa lalu.
Jika waktu bisa diulang kembali, Jaehyun ingin setia kepada Istrinya.
Jung Taeyong.
~••~
Senyum Taeyong mengembang menatap Jessica yang baru saja berujar. Lantas dirinya mengangguk dengan semangat.
"Aku akan menjaga kandunganku dan menunggu namanya darimu!" Ujar Taeyong semangat.
"Janji?"
"Ya, aku berjanji!"
Jessica tersenyum gemas melihat Taeyong yang masih berlagak seperti anak kecil. Tanggannya pun bergerak dan mencubit gemas pipi sang adik ipar.
"Jika sudah begini, aku kan bisa tenang untuk berangkat sekarang."
Taeyong terkekeh menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Win A Mother《Jaeyong》✔
Fanfiction[Fanfiction] [Mpreg] ► Jaeyong ft. Jung's three sons ► bxb. gay ► if u homophobic, stay away and never read my story.