KELUARGA Lee benar-benar mempercayai Jung Jaehyun dan menyerahkan permata mereka kembali pada pria itu.
Bahkan Lee Jaejoong yang sangat kecewa ketika mengetahui semua fakta, kini memberi kecupan hangat dikening sang putra yang akan kembali tinggal di Mansion Jaehyun.
"Ibu pulang sekarang ya, sayang?"
Taeyong tersenyum. "Hati-hati, Ibu."
Jaejoong membalas senyum putra sulungnya itu. Lalu mendekati Suaminya—Donghae yang tengah berbincang serius dengan Jaehyun.
Taeyong memandang punggung Ibunya beberapa saat. Kemudian beralih ke wajah Ayahnya didepan sana.
Seolah tahu apa yang sedang dibahas disana, Taeyong mendengus seraya menggelengkan kepala. Ia rasa itu tak ada gunanya.
"Ayolah Yeon-gil, aku ingin duduk disamping Haechan!"
"Aku akan bertukar tempat denganmu asal kau berhenti mengganti namaku seperti itu!"
Perdebatan kedua remaja tersebut seketika menarik atensi Taeyong. Lelaki cantik itu lantas terkekeh melihat dua murid yang suka bermasalah dimata pelajarannya itu sekarang sedang berdebat.
Taeyong melangkah mendekat kearah sofa; tempat anak-anak belajar—Ah, ada Jeno dan Sungchan juga yang tengah bermain game.
"Yeonjun, Soobin, fokuslah belajar." tegur Taeyong dengan nada yang suara yang lembut.
Namun mampu membuat kedua remaja yang ditegurnya langsung terkesiap.
"Iya, Ssaem!" Jawab mereka bersamaan dan langsung berpura-pura memfokuskan diri dengan buku dihadapan.
Haechan hanya melirik sekilas kearah kedua sahabatnya dan kembali menjelaskan kepada Mark.
Taeyong yang melihat itu lantas tersenyum kecil. Merasa cukup bangga juga dengan sang keponakan yang mampu mengajari Mark yang notabenenya adalah murid kelas IPS.
Berbeda dengan Haechan yang merupakan murid kelas IPA.
"Sayang," Panggilnya, Mark dan Haechan reflek menoleh. Taeyong melanjutkan, "Kalian ingin cemilan? Biar Mommy sediakan agar kalian tidak bosan bel–"
"Jangan!"
"Tidak!"
"No!"
Tanpa sadar dan reflek, Mark, Jeno serta Sungchan berkata demikian secara bersamaan.
Mengakibatkan ponsel Jeno dan Sungchan terhempas ke lantai karna reflek itu. Namun keduanya tidak peduli.
"Mommy tidak boleh bergerak terlalu banyak sekarang. Untuk cemilan, biar aku yang mengambilnya." ujar Jeno seraya berdiri dan membimbing sang Ibu untuk duduk.
"Ya, Jeno saja. Mommy sebaiknya duduk diam ditempat." timpal Mark.
Mendengar itu, Taeyong menghembuskan nafas panjang seraya menggelengkan kepala akan tingkah putra-putranya itu.
Haechan hanya menyimak, sedang Soobin dan Yeonjun sudah mengerjapkan mata. Seover itu ketiga Putra Jung Jaehyun?
"Tapi tunggu, bukannya kita tidak mempunyai cemilan?" Sungchan bertanya ketika Jeno hendak melangkah.
Langsung saja langkah Jeno terhenti. "Astaga, aku lupa!" anak itu menepuk jidat sendiri.
Langsung saja Sungchan berdiri dengan keercayaan diri yang besar.
"Jangan khawatir dan panik, ada penyelamat Sungchan yang bersiap untuk membelinya!" Ujarnya, nada suara terdengar menyombongkan diri. "Tunggu 5 menit, bye!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Win A Mother《Jaeyong》✔
Fanfiction[Fanfiction] [Mpreg] ► Jaeyong ft. Jung's three sons ► bxb. gay ► if u homophobic, stay away and never read my story.