VOTEEEEEEEE
HAPPY READING
~~~"Indri? Nanti aku sama Ale rencananya mau keCafe dekat sekolah, kamu mau ikut?" Tanya Rayhan.
"Hmmm. Tapi nanti gw mampir dulu kesuatu tempat. Lu duluan aja" ucap Indri
"Okee~"
'demam alaynya kumat lagi ni anak' hanya itu yang terlintas dibenak Indri ketika mendengar suara Rayhan
Kalian merasa Regan tidak ada?
Kalian mau tahu kemana perginya Regan?
Regan diskors
Selama 5 hari
Karna tawuran. Lagi.
Biarlahh suka suka diaa~
_____________________
Kringggggg
Waktunya pulang sekolah. Tentunya Indri tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan hal yang tidak tersia-siakan.
Pergi ke Indomaret, beli popcorn, lalu keCafe dekat sekolah.
Tentu saja untuk melihat sejauh mana hubungan para tokoh tersebut.
Ceklek
Bunyi pintu cafe tersebut bersuara.
Langsung saja bau kopi tercium begitu pintunya dibuka oleh Indri.
Indri melihat Rayhan dan Ale masih beromantis tanpa melihatnya.
Segera, Indri duduk di dekat jendela dan jauh dari area mereka duduk. Memesan es teh. Lagi.
Ia melihat kekiri pemandangan dijendela dan bisa melihat kekanan pemandangan kedua tokoh utama sedang bermesraan.
Kalian tau mereka ngapain?
Setau Indri mereka saling berperang tangan, berbisik hal yang romantis, saling tatap-tatapan, dan yang terakhir-
Mau tau?~
-----
"Hei! Kapan Regita datang? Kenapa lama sekali? Apa benar Lo udah ngajak dia?" Pertanyaan beruntun dari Ale kepada Rayhan.
Saat ini mereka berdua telah sampai dicafe sesuai perjanjian merek- lebih tepatnya sesuai yang Ale katakan. Untuk misinya.
"Ck tenanglahh kita baru sampai 10 menit! Kenapa Elo kek cacing kepanasan?" Balas sarkas Rayhan
"Yayay- eh eh Regita datang! Cepat Mendekat sini! Kita pura-pura pegangan." Ucap Ale terburu-buru
Dengan segera Rayhan memegang tangan Ale dengan spontan. Namun itu seperti romantis-romantis saja jika dilihat oleh Indri.
Mereka sibuk dengan pemikiran mereka sendiri, dan mereka melihat Indri telah duduk jauh dari bangku yang mereka tempati. Sedikit ada rasa tidak suka dari mereka, namun itu segera dienyahkan mengingat bahwa ini hanyalah sementara. Sampai Indri puas, baru mereka pasti akan-
Apa ya?~
Hehehe
"Eh elo kan yang lebih tau, karna kursi Lo berhadapan sama Regita, gimana dianya?" Tanya Ale setelah kira-kira 3 menit mereka seperti ini.
"Ia cuman mandang biasa, nggak ada rasa cemburunya, kayak nggak tertarik gitu." Komen Rayhan
"Hufft perasaan ini udah yang terbaik! Kok Regita cuman biasa aja yah?" Tanya Ale yang tentunya tak akan mendapatkan jawaban dari Rayhan.
Karna Rayhan sendiri pun binggung ingin mengatakan bagaimana!
"Emmm coba aja mendekat gitu" seakan mendapatkan ide, Rayhan segera memberi perintah kepada Ale
"H-hah? Kek... Ummm ci-ciuman gitu?" Tanya Ale ragu
"Iya! Mau apalagi coba!? Cuman itu satu-satunya cara!" Ale tak habis pikir sama pemikirannya Rayhan.
Tapi...
Bisa dicoba bukan?
Segera mereka berdekatan. Dan nampak seperti sedang berciuman jika dipandang dari sisi Indri.
Sayang seribu sayang...
Indri tidak melihatnya!
Karna ia tertutupi oleh sesuat- lebih tepatnya seseorang.
"Indri! Kamu kesini? Kebetulan banget aku juga mau nangkrong kesini." Ucap Regan baru saja datang dicafe tersebut.
Heiiiii!!
Bahkan beberadaannya pun tidak diketahui oleh mereka bertiga karna terlalu larut oleh rencana mereka sendiri.
Lihat! Betapa tidak pentingny-
Ups!"Hmm. Duduklah."
Setan apaaa yang merasukimuu~~
Kenapa Indri tiba-tiba baik? Apa karna adegan Ale dengan Rayhan? Entahlah.
"Iya!" Dengan semangat Regan segera duduk didepan Indri
"Kamu apa kabar Dri? Aku nggak sekolah soalnya diskors" tanya basa-basi Regan.
Karna Regan tidak tahu akan apa yang dibahas didepan Indri!
"Fine aja"
'apalagi nggak ada Elo, gw pasti lebih fine' tambah Indri dibatinnya
Yakkkk adegan romantismeee tergantikan fergusoooo
Dann apa yang terjadi dibangku Ale dan Rayhan!?
Yakkkkk mereka cemburuuu!!!
Apa yang mereka lakukan setelah perasaan mereka terpenuhi oleh kecemburuan dan amarah!????
Kita lihat aja yak!
~~~~~
VOTEEEEEEE

KAMU SEDANG MEMBACA
Go To The-
FantastikBukan bxb, fm tidak menye menye, ini cerita tentang obsesi, Harem, dan transmigrasi ~~~ Indriana.panggil aja dia Indri. Ia tidak sanggup untuk hidup lagi di dunia ini. Ya ia hanya ingin mati. Ya, mati. Saat impiannya terwujudkan, kenapa ia malah tr...