7. so this is heartache

387 59 2
                                    

JUNGOO menatap marah ke arah gimyung. kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika ia memukuli pria itu. bukannya memberi perlawanan, dia malah diam saja, seolah sedang menerima semua kemarahannya begitu saja.

jungoo tidak butuh dikasihani. tapi pemuda brengsek itu juga pantas dihajar sampai mati. namun, ia terpaksa berhenti memukuli gimyung karena mendengar teriakan dari suara seseorang yang ia kenal.

"JUNGOOOO!!! BERHENTIIIII!!!!"

jungoo refleks menoleh ke sumber suara. ia melihat wajah [name] diselimuti dengan ketakutan. kemarahan yang tadinya meluap-luap seperti air yang dipanaskan perlahan mereda saat ia melihat wajah cantik sang kekasih.

"[name]?" sebut jungoo.

gimyung ikut melihat ke arah [name]. ia kaget kalau perempuan itu sudah sampai di restoran itu secepat ini. wajahnya nyut-nyutan. akan tetapi, ia mampu menahan kaki jungoo saat pria itu berjalan ke arah [name]. gimyung menghentikan langkah jungoo, sehingga jungoo berbalik menatapnya kesal.

"j-jangan sentuh dia," ucap gimyung pelan. ia takut kalau jungoo akan menyakiti [name].

jungoo menghempaskan tangan gimyung dari kakinya hingga terlepas. ia berjongkok menghadap gimyung. "emang kenapa kalo gua sentuh dia? [name] is mine, dan gua akan ambil kembali milik gua yang lu ambil," ucapnya tegas.

"j-jangan sakiti dia," ucap gimyung lagi.

"hhh~ banyak bacot ya lo ternyata?" balas jungoo yang tak terima diperintah oleh gimyung.

"kalo lo mau, pukul gue aja nggak papa. asal lo jangan sakiti dia," ujar gimyung tanpa peduli kalau kemarahan jungoo kembali tersulut.

jungoo mengepalkan tangannya dan memukul mulut gimyung dengan tinjunya. "bangsat! banyak omong lu, babi!"

gimyung mengerang kesakitan. saat itu juga [name] datang melerai mereka dengan menahan tangan jungoo. ia juga memanggil beberapa orang untuk menolong gimyung. [name] menatap ngeri ke arah gimyung yang berlumuran darah. matanya memanas melihat gimyung terkapar kesakitan dengan darah di sekitar mukanya.

"jungoo, berhenti!" perintah [name] sambil mencekal tangan pemuda itu.

jungoo pada akhirnya menghentikan pukulannya. ia kembali berdiri, matanya memandang rendah gimyung yang ada di bawahnya. tanpa berkata apa-apa, ia menggandeng tangan [name] pergi dari area itu. gimyung pun menjadi gelisah. ia memanggil-manggil jungoo dan [name], akan tetapi mereka tetap berjalan menjauhi dirinya yang sedang kesakitan.

"pak, tolong diam dulu," ujar salah satu orang yang dibawa oleh [name] yang disuruh untuk menolong gimyung.

gimyung pun pasrah melihat kepergian jungoo dan [name]. sebenarnya, ia ingin menyusul mereka. tapi [name] sempat melihat ke arahnya dan membuat gestur tubuh bahwa ia pasti akan baik-baik saja. dalam hati, gimyung merapalkan doa supaya jungoo tidak berbuat sesuatu pada [name].

︵‿︵‿୨♡୧‿︵‿︵

jungoo membawa [name] ke area rooftop yang terletak di atas restoran itu. di sana, ia baru melepas genggaman tangannya pada perempuan itu.

"aku udah tau semuanya, [name]," ucap jungoo, membuat [name] melebarkan netranya.

"j-jadi kamu udah tau?"

jungoo mengangguk. "iya, aku udah tau tentang pernikahanmu sama orang itu," jawabnya.

[name] yang ada di depannya terheran-heran dengan jawabannya. ia sebenarnya penasaran dari mana jungoo tahu soal pernikahannya. tapi yang lebih penting adalah ia ingin segera menyelesaikan urusannya dengan jungoo.

𝐅𝐖𝐁 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐌𝐁𝐀,gimyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang