14. you and me, kamu dan aku

172 19 2
                                    

ONCE a cheater always a cheater.

kalimat itu selalu terngiang di dalam otak gimyung. meskipun hari demi hari sudah berlalu, meskipun gimyung juga mencoba untuk memikirkan hal lain, akan tetapi kalimat itu selalu muncul lagi dan lagi.

seongeun sialan. bisa-bisanya ia melontarkan kalimat yang membuatnya kepikiran seperti ini. tidak mungkin kan kalau [name] akan selingkuh darinya, seperti apa yang [name] lakukan saat wanita itu masih berhubungan dengan jungoo?

gimyung menghela napasnya. ia sangat yakin kalau [name], istrinya tidak akan menduakannya. apalagi wanita itu sedang mengandung anaknya. wanita itu tidak mungkin tega mengkhianatinya ataupun anaknya dan selingkuh dengan laki-laki lain.

ya, itu tidak mungkin terjadi.

"lo kenapa, gim?"

gimyung terkesiap mendengar suara [name] yang menginterupsinya. saat ini mereka sedang ada di kamar. gimyung sedang duduk di kursi rias [name] sambil melamunkan perkataan seongeun. sedangkan [name] baru saja keluar dari kamar mandi dan mendapati gimyung sedang melamun.

gimyung menggelengkan kepala. "nggak apa-apa kok," jawabnya. ia berdiri dari tempat duduknya, kemudian mencium tengkuk [name] yang wangi sabun. "hmm, istriku wangi banget," katanya.

[name] merinding untuk beberapa detik sebelum ia terkekeh. "namanya juga habis mandi," balas [name].

gimyung ikut terkekeh. ia memeluk tubuh wanita itu erat, seolah tak ingin wanita itu pergi dari tempatnya berdiri. kepalanya ia sandarkan pada kepala [name], sementara matanya terpejam. ia sungguh tidak ingin kehilangan [name] yang begitu ia cintai.

"i love you so much, [name]," ucap gimyung tulus. suaranya sangat lembut, menggambarkan ketulusan hatinya yang teramat dalam.

jantung [name] berdetak sangat kencang begitu mendengar ucapan gimyung. ia memang sudah sering mendengar ungkapan sayang yang gimyung ucapkan. namun kali ini, ia merasa ada makna lain yang terkandung di dalam ucapannya itu.

"gimyung, are you okay?" tanya [name] sangsi. ia takut kalau pertanyaannya menyinggung perasaan gimyung.

"yeah, i'm okay," jawab gimyung. lalu, ia melanjutkan, "emangnya nggak boleh ya aku bilang 'i love you'?"

"nggak gitu, gim," ujar [name]. kemudian, ia menghela napas karena ia merasa ada sesuatu yang gimyung sembunyikan, tapi ia tidak tahu apa itu.

gimyung memasang senyum lembutnya. laki-laki itu mengusap kedua lengan atas [name] dengan kedua tangannya. wajahnya ia sejajarkan ke istrinya, dan berkata, "lihat wajahku, aku nggak kenapa-kenapa kok. sekarang, kamu ganti baju ya? jadi belanja, kan?"

[name] menganggukkan kepalanya.

melihat [name] mengangguk, gimyung melebarkan senyumannya. "sip, deh! aku kerepotan nanti kalo lihat kamu nangis lagi kayak kemaren," ucap gimyung dengan nada meledek.

[name] cemberut. ia memukul perut gimyung pelan. mukanya memerah mengingat kejadian kemarin, di mana ia menangis lantaran baju-bajunya yang sudah tidak muat lagi di tubuhnya.

"kamu kenapa nangis?" tanya gimyung. dia ngos-ngosan setelah buru-buru pulang menghampiri istrinya yang tiba-tiba menangis di telepon.

"baju gue~ h-hiks," cicit [name] seraya nangis sesenggukan.

gimyung mengernyitkan alisnya. "bajumu kenapa?" tanyanya.

[name] mengangkat beberapa helai bajunya ke atas. "baju gue kekecilan semua, gim!" jawabnya, sebelum ia kembali menangis dengan kencang.

gimyung yang tadinya khawatir, kini menjadi kaget. mulutnya berubah menjadi O selama beberapa detik, lalu ia menghembuskan napas lewat celah bibirnya.

"aku pikir kenapa," katanya lega.

"ini masalah serius, gim. gue nggak punya baju lagi!"

"kan aku udah kasih kartu ke kamu, kamu nggak belanjain?" tanya gimyung, yang dibalas gelengan oleh istrinya. "ya ampun, istriku!" gimyung memeluk tubuh istrinya gemas. ia melanjutkan, "ya udah, besok kita belanja baju buat kamu."

dan akhirnya, sekarang mereka ada di jalanan gangseo dan mencari baju khusus ibu hamil untuk istrinya. gimyung menggandeng tangan [name] dengan mesra seraya mereka memasuki satu per satu toko yang ada di sana.

"nih, baju ini bagus. kayaknya cocok buat kamu," ucap gimyung.

[name] mengambil baju itu dari tangan gimyung. "beneran bagus?"

"iya, coba deh!"

[name] menggeleng. "kalo lo bilang bagus, gue percaya," ucapnya disertai dengan kekehan.

gimyung membalas dengan tawa singkat. selama [name] memilih baju, matanya selalu memperhatikan wanita itu. ia tidak mengomel atau protes sedikit pun, meski [name] menghabiskan waktu berjam-jam dalam memilih baju. dengan sabar, gimyung menemani [name] kemana pun wanita itu pergi.

setelah puas berkeliling, [name] akhirnya menyudahi kegiatan belanjanya hari ini. ia jadi tidak enak karena berbelanja dengan uang gimyung. tapi mau bagaimana lagi, gimyung memaksanya berbelanja dengan uangnya. dan hal itu membuat [name] merasa sungkan.

"nggak usah sungkan gitu, ah! kamu kan istriku, dan aku suamimu. udah jadi kewajiban bagiku untuk memenuhi kebutuhan kamu," jelas gimyung ketika mereka berdua sudah ada di dalam mobil. sebisa mungkin ia membuat [name] tidak merasa sungkan lagi.

[name] menghela napasnya. meskipun gimyung menyuruhnya untuk tidak sungkan lagi, tetap saja perasaan itu masih saja ada di dalam hatinya. dan hal itu membuatnya sadar bahwa apa yang dia lakukan untuk gimyung tidak sebanding dengan apa yang gimyung lakukan untuknya.

meski gimyung tidak pernah menuntut dia untuk berbuat lebih untuknya.

maka, ketika mereka sudah sampai di rumah, [name] tiba-tiba saja menggelendot manja pada tubuh gimyung. ketika pria itu sedang memantau pekerjaannya melalui tabletnya, tahu-tahu [name] duduk di pangkuannya, dan menyandarkan kepalanya di bahunya.

mungkin bawaan bayinya, begitu pikir gimyung.

"gim, makasih ya untuk hari ini," ucap [name] pelan. lalu ia memberanikan diri dan menatap wajah gimyung dengan tulus. "a-aku ... aku seneng banget jalan sama kamu hari ini," sambungnya kemudian.

netra gimyung melebar mendengar kata 'aku-kamu' yang keluar dari mulut [name]. untuk pertama kalinya, gimyung mendengar dua kata itu, yang kemudian membuatnya sedikit terkejut.

sebenarnya, gimyung tidak masalah meski [name] memakai sebutan 'lo-gue' ketika berbicara dengannya. tapi ia jauh lebih senang ketika [name] menggunakan sebutan 'aku-kamu'.

kedua sudut bibir gimyung pun terangkat ke atas, tanda bahwa dia senang dengan apa yang istrinya lakukan. tanpa basa-basi, ia mengecup bibir ranum [name] selama beberapa detik.

"gim ..."

muka [name] memerah setelah mendapat kecupan dari gimyung. matanya berkabut dan pandangannya berubah sayu.

gimyung memberikan sebuah kecupan lagi, sebelum ia mengatakan, "kamu bikin aku gila, [name]."

yang disebut namanya terkekeh. lantas ia membalas kecupan yang gimyung berikan tadi. "i want you, gimyung."

gimyung ikut membalas ciuman itu. "you can have me then," bisiknya sambil mencium bibir lembut [name]. "i'm yours, after all."

dengan hati-hati, gimyung menggendong tubuh [name] ala bridal style dan membaringkannya ke atas kasur. ciuman kembali ia berikan sebagai permulaan akan kegiatan panas yang kemudian terjadi.

malam pun menjadi sangat panjang, dan juga menggairahkan.

︵‿︵‿୨ to be continued ୧‿︵‿︵

𝐅𝐖𝐁 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐌𝐁𝐀,gimyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang