HARI pernikahan pun akhirnya tiba. pagi harinya, gimyung dan [name] mendatangi gedung pernikahan bersama keluarga mereka. pernikahan itu disaksikan oleh orang tua mereka masing-masing. lalu, pada malam harinya, mereka hanya makan-makan di sebuah restoran yang sudah disewa oleh gimyung. seusai makan malam bersama keluarga, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
selama di jalan, [name] tidak mengatakan sepatah kata pun. ia diam, menundukkan kepalanya sambil menatap ke arah cincin yang tersemat di jari manisnya, cincin kawin yang dibeli dan dipilih oleh gimyung seorang diri.
[name] mengangkat senyumnya sambil memegang cincin berlian tersebut. dalam hati ia berkata, bagus juga selera lu, gim.
sesampainya di rumah gimyung, [name] langsung diantar oleh gimyung ke kamarnya. untuk pertama kalinya, [name] masuk ke kamar laki-laki itu. sebelum-sebelumnya, [name] hanya sebatas masuk ke area ruang tamu. namun kali ini, ia akhirnya masuk ke dalam kamar gimyung.
nuansa serba hitam yang dipadukan dengan warna abu-abu dan putih membuat suasana di kamar gimyung terasa nyaman. gimyung langsung menyalakan penghangat ruangan — sebab sedang musim dingin di korea — dan juga menyalakan lampu di kamarnya.
"kamu mandi dulu aja, biar aku yang nurunin barang-barang," kata gimyung kepada [name].
ucapan itu hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh [name]. setelah itu, gimyung keluar kamar dan menurunkan koper serta barang lainnya yang ada di bagasi mobilnya. selepas kepergian gimyung, [name] berkeliling ke penjuru kamar.
kamar bertema monokrom itu dilengkapi dengan kasur yang [name] perkirakan berukuran king size dengan sprei dan bedcover dengan warna senada. terdapat meja kerja juga di dalam ruangan itu, yang biasanya dipakai gimyung untuk melakukan pekerjaannya. di kamar itu juga ada dua pintu, satu pintu menuju kamar mandi — lengkap dengan toilet di dalamnya — sedangkan pintu yang lainnya menuju ke kloset tempat gimyung menyimpan pakaian-pakaiannya.
[name] melihat semua yang ada di ruangan itu tertata rapi. ia tersenyum, ternyata suaminya adalah orang yang pecinta kerapian dan juga kebersihan. ketika ia sedang memuji gimyung di dalam hatinya, tiba-tiba saja sosok jungoo, kekasihnya muncul di dalam otaknya. seolah tak terima jika hati kecilnya memuji gimyung.
"jungoo, maafin aku ya," gumam [name] seorang diri. ia pun akhirnya masuk ke kamar mandi dan memulai aktivitas bersih-bersihnya.
selama di kamar mandi, [name] teringat dengan percakapan yang ia lakukan dengan jungoo beberapa hari yang lalu melalui panggilan video. ia ingat kalau jungoo mengatakan bahwa ia tidak bisa pulang ke korea dalam waktu dekat.
[maaf ya, cantikku! gantengmu ini nggak bisa pulang soalnya kerjaan masih banyak banget di sini.]
[kamu pasti kangen sama aku, iya kan? ah, udah pasti! aku bisa nebak isi pikiranmu.]
[masa iya cowok seganteng aku nggak ngangenin sih?]
[sabar ya, cantik. doain abang jungoo-mu ini bisa pulang ke korea secepatnya terus nikahin kamu! kamu mau kan nikah sama aku?]
itulah percakapan-percakapan konyol yang diucapkan oleh jungoo. walaupun terdengar lucu, tapi [name] selalu suka mendengarnya.
sambil menggosok tangannya dengan sabun, [name] berkata, seolah-olah ia sedang menjawab pertanyaan jungoo di telepon kala itu, "iya, aku mau nikah sama jungoo. tapi masalahnya pacarmu ini udah dinikahin sama orang lain, huhu~"
[name] tidak bisa berhenti merasa sedih kalau mengingat betapa bodohnya dirinya. gara-gara ajakan netflix and chill itu, ia jadi harus dinikahi oleh orang yang bukan pacarnya. dunia memang jahat, tapi dia sendiri goblok. sudah tahu goblok, malah diterusin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐖𝐁 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐌𝐁𝐀,gimyung
Fanfic∷ lookism ∷ ( kim gimyung ) '·..➭ 𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂 ▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰ ❝ i will love you 'til the rest of my life. ❞ ▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰ ∴ ff ,married life ,mature ∴ © 𝙋𝘼𝙍𝙆 𝙏𝘼...