15. mom in law

153 22 0
                                    

NETRA memandang ke sekeliling bagian dalam rumah tradisional tersebut. hanok namanya. [name] sekarang sedang berada di dalam rumah itu, tempat tinggal kang minseon--ibu gimyung sekaligus ibu mertua [name].

"ma, sudah aku bilang jangan merokok!" tegur gimyung yang nampak kesal ketika melihat minseon menyalakan pemantik rokok.

minseon langsung mematikan pemantik rokoknya, dan membalas, "ah iya, maaf mama lupa kalau istrimu sedang hamil."

gimyung menghela napasnya. kemudian ia menatap [name] yang tersenyum kikuk di sampingnya. "kamu aku tinggal sama mama ya? nanti kalau udah selesai, aku jemput di sini."

[name] menganggukkan kepalanya. sebelum berangkat ke sini, ia sudah diberitahu oleh gimyung bahwa minseon ingin bertemu dengannya. [name] awalnya menerima, tapi setelah tahu kalau gimyung tidak ikut serta, dia sempat menolak. dia malu karena harus berduaan dengan ibu mertuanya. namun pada akhirnya, [name] mau bertemu dengan minseon setelah mengumpulkan seluruh keberaniannya.

percayalah, berhadapan dengan ibu mertua tidak selalu mudah. meskipun [name] belum pernah mengalaminya secara langsung, tapi di media sosial banyak sekali para wanita yang mengeluh karena diperlakukan dengan tidak baik oleh ibu mertua mereka.

hal itu menciptakan rasa takut tersendiri pada diri [name]. ia jadi overthinking dan cemas kalau-kalau ibu mertuanya ini mengesalkan.

namun ternyata, apa yang ia pikirkan tidak seperti kenyataannya setelah ia berjam-jam ada di dalam rumah tradisional korea--tempat tinggal kang minseon itu. [name] bahkan sudah merasa nyaman di rumah itu, rasanya seperti berada di rumah sendiri.

"iya, jadi gimyung itu dulu manjaaaaa banget! terus ya, kalau udah ketemu sama jinyoung, nemplok mulu deh!"

minseon berujar panjang lebar sambil menunjukkan album foto semasa gimyung kecil. bibirnya tak henti-hentinya berceloteh seraya tersenyum kala mengingat masa-masa itu. hal itu mengundang senyuman juga pada bibir [name]. pipinya menggembung menahan rasa geli saat membayangkan betapa imutnya gimyung kecil waktu itu.

namun, ada satu hal yang mengganjal yang mengundang rasa penasaran. [name] tidak sekali pun melihat foto ayah gimyung di album foto tersebut.

"jangan tanyain papanya gimyung kok nggak pernah foto bareng. dia itu laki-laki brengsek yang ninggalin anak istri demi wanita lain."

minseon mulai menceritakan kebejatan suaminya sendiri, tak luput juga umpatan serta makian dia berikan untuk mendiang suaminya.

[name] kaget mendengarnya. gimyung sendiri tidak pernah membahas tentang keluarganya, dan [name] juga tidak pernah menanyakannya. saat pertama kali mendengar dari mulut kang minseon, [name] jadi tertegun dan sedikit shock.

"yah, namanya juga mafia, iya kan? mama sih udah ngerelain dia. toh, gabryong juga udah meninggal."

[name] memandang tulus ibu mertua yang ada di sampingnya. entah mendapat keberanian dari mana, dia menggenggam tangan minseon, dan mengatakan, "aku ikut sedih ya, ma."

"iya, makasih, sayang," balas minseon. "kamu nggak perlu terlalu sedih, mama nggak mau cucu mama kenapa-kenapa," sambungnya.

[name] tersenyum lembut mendengar perhatian yang diberikan oleh ibu mertuanya.

"oh ya, ngomong-ngomong, gimyung nggak pernah bikin kamu sakit hati, kan?" tanya minseon tiba-tiba, membuat [name] sedikit terkejut dengan pertanyaan itu.

[name] dengan cepat menggelengkan kepalanya. "nggak pernah kok, ma," jawabnya. "justru gimyung baik banget ke aku."

ya, jawaban itu memang benar. gimyung adalah laki-laki paling baik yang pernah ia kenal. gimyung itu penyabar, tidak pernah memarahinya, tidak pernah membentaknya. bahkan, laki-laki itu selalu bersikap romantis, meski dirinya sendiri terkadang bersikap ketus terhadapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐅𝐖𝐁 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐌𝐁𝐀,gimyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang