☠️

1.1K 95 3
                                    

Pagi yang ini indah di hari minggu,sungguh badan Jungkook hampir patah rasanya.sekejur tubuhnya sangat sakit.

Namun jungkook terbangun dengan ketukan pintu.dengan sekuat tenaga jungkook memakai pakaiannya kemudian dengan susah payah berjalan membuka pintu kamarnya.

"Maaf nyonya saya mengganggu pagi anda,tapi tuan dan nyonya besar sedang ada di bawah" ucap pelayan itu sambil membungkuk

"Ahh,tak apa,katakan pada mereka aku akan segera turun"

"Baik nyonya"ucap pelayan itu kemudian pergi turun ke lantai bawah kembali.

"Jungkook berjalan ke kamar mandi mencuci mukanya dan merapihkan rambutnya yang berantakan.

Kemudian dia turun ke bawah menghampiri sang mertua.

Chanyeol dan Baekhyun yang melihat cara berjalan jungkook saling bertatapan dan tersenyum.

"Eomma, appa " jungkook duduk di sofa dekat mertuanya,jujur posisi duduknya sangat tidak nyaman untuknya namun jungkook menahannya.

"Haha,apa semalem kalian tidak tidur"ucap Baekhyun sambil tertawa.

Pipi jungkook bersemu kemerahan.

"Eo-eommaaa"

"Haha maaf-maaf"

"Eum tak apa"

"Dimana taehyung "tanya Chanyeol sambil meminum kopi nya.

"Masih tidur appa"

"Tumben sekali anak itu masih tidur" jawab Baekhyun.

"Dasar kebo" ucap Chanyeol,mereka bertiga pun tertawa disana.

"Aku bisa mendengar nya"Tae muncul dari balik tangga.

Dia berjalan mendekat lalu mengecup pipi jungkook,mereka berdua pun tersenyum.

Baekhyun tersadar sesuatu,dia melihat sesuatu di jari Jungkook kemudian menatap Tae.

Tae juga menyadari itu dan hahya mengangguk, Baekhyun menghela nafas nya sebentar lalu tersenyum tipis.

"Kalian ngapain disini?"Tae duduk di samping jungkook

"Gak boleh ke rumah anak sendiri?lagian kita bukan mau menemui kamu,tapi jungkook"

Tae memutar matanya dengan wajah malas.

Setelah itu mereka mengobrol santai sambil menikmati pagi mereka.

____________________

Di kediaman jeon,Luhan sedang berada di ruang kerjanya. Dia berdiri menghadap jendela sambil membaca beberapa dokumennya.

Sehun masuk ke dalam ruang itu,lalu memeluk Sehun dari belakang.

"Mas?"

Sehun hanya diam,Luhan tersenyum sejenak lalu kembali fokus dengan dokumen di tangannya.

Sehun tersenyum miring,tangan kanannya sudah menggenggam sebuah pisau.

Tak menunggu waktu lama Sehun menancapkan pisau itu di pinggang Luhan.
Luhan langsung tersungkur kesakitan.

"Sial"Luhan meringis menahan sakit

"Kau pikir aku tak tau perbuatan mu?"ucap Sehun.

Flashback

Saat jungwoon dan Sehun di teror,Sehun sudah mencurigai Luhan,sehari sebelum di teror,Sehun melihat Luhan yang sedang menerima telfon.

"Foto-fotonya sudah ku kumpulan dan sudah ku kirim, sisanya itu urusanmu"

Setelah itu panggilan terputus.

"Sayang,what are you doing?"

Luhan sedikit terkejut namun berusaha bersifat netral.

"Ah,hanya urusan kantor,mereka meminta foto-foto furniture sabagai referensi"

Sehun mengangguk paham.

Kemudian saat acara ulang tahun Sehun,dia sempat melirik Luhan yang mengganti flashdisk di monitor.

Tak heran jika selama kejadian itu Luhan nampak tak panik sedikitpun.

Flashback off

"Cih,kau pikir aku akan membiarkan mu menyakiti anak ku?"ucap Luhan.

Sehun kembali menusuk Luhan di bagian punggung,kondisi nya semakin lemah.

"Kalau kau marah padaku kenapa kau memasukan jungwoon ke rencana mu?!,dia anakmu"

Luhan tersenyum miris,darah menggenangi lantai.

"Kau pikir aku tidak tau kalau jungwoon bukan anak ku?ingat satu hal,walaupun aku mati, pembalasan perbuatan keluarga jeon tidak akan berhenti jeon Sehun" ucapnya dengan nafas tersengal.

"Aku juga tau kalau dia anak Han so hee, sahabat ku sejak kecil"lanjut Luhan dengan lemah,kemudian kedua matanya tertutup.

Sehun tak memberikan respon apapun,dia hanya menelfon asistennya.

"Ke rumahku dan bersihkan sampah di ruang kerja mantan istri ku"

Panggilan terputus.

Di sisi lain,ada orang yang mengepalkan tangannya dengan kuat menahan emosinya yang sudah membara.

revenge°TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang