2. Hallo Dewangga

10 0 0
                                    

 "tau nggak sih?"

Dimulai dari kalimat yang memicu perbincangan mengenai kelakuan orang, atau biasa disebut gosip, beberapa manusia kini berkumpul di pojokan kelas. Lebih tepatnya, di pojok kelas baris ketiga dan keempat.

"gue dengar kemarin ada yang nembak kak Dewa ya?"

Raisa yang tadi baru masuk ke kelas dengan hebohnya kini duduk sambil menanyakan berita yang sejak tadi sudah menjadi topik di dalam kelas. Dengan kompak, beberapa perempuan di sana mengangguk dengan ekspresi yang siap untuk membahas topik ini lebih dalam.

"gue juga. Gila, heboh banget di grup kelas, bahkan angkatan."

"oh, di grup angkatan bekas orientasi kemarin bukan?"

Dengan kompak, beberapa orang yang ikut berkumpul mengangguk menjawab pertanyaan tersebut. Sementara di pintu, terlihat Yoceline yang baru saja memasuki kelas. Begitu masuk kelas dan matanya langsung melihat kumpulan manusia yang dikenalnya, Yoceline sedikit memicingkan mata sebelum memilih untuk melangkah menghampiri teman- temannya itu.

"hayo, pada ngomongin apaan?" curiga Yoceline dengan senyuman meledek.

Melihat bagaimana ekspresi teman- temannya itu, Yoceline dapat menebak bahwa mereka tengah menggosipkan sesuatu. Hampir dipukul karena sudah mengejutkan namun tidak jadi, Yoceline disuruh duduk dan kemudian disambut dengan ekspresi teman- temannya yang sudah ingin menceritakan apa yang tengah mereka bicarakan.

"lo tau nggak lin,-"

"nggak"

Helaan nafas keluar bersamaan dengan Raisa yang menatap Yoceline kesal. Sementara yang di tatap hanya tertawa, karena bukan hanya Raisa yang menatapnya kesal, tetapi beberapa teman lainnya.

"lanjut, lanjut"

Instruksi Yoceline, mempersilahkan temannya itu untuk kembali berbicara. Dengan sedikit memberikan ancaman lewat mata agar Yoceline tidak kembali menginterupsi kata- katanya, Raisa kemudian siap berbicara.

"ada yang nembak kak Dewa kemarin"

"huh?"

Seruan dan wajah bingung Yoceline kemudian disambut dengan celotehan teman- temannya.

"Iya lin, gila kan?. Di hari pertama masuk, itu orang udah kepikiran buat nembak kating. Gue juga heran sama itu cewe"

"Perempuan itu katanya seangkatan sama kita."

"gue waktu baca ceritanya di grup aja kebingungan asli, plus kaget juga"

"Kak Dewa siapa?"

"Gue juga sam,-"

Raisa yang baru ingin menanggapi seketika berhenti dan secara otomatis menatap Yoceline. Sadar bukan hanya Raisa yang melihatnya, Yoceline menatap teman- temannya bergantian dengan tatapan bertanya.

"lo nggak tau kak Dewa?"

Gelengan yang diberikan Yoceline membuat teman- temannya kembali menatapnya aneh, dan itu semakin membuat Yoceline kebingungan , "kenapa sih pada ngeliatin gue kayak gitu?".

"lo beneran nggak tahu siapa kak Dewa?"

Diulangnya pertanyaan itu dijawab kembali oleh Yoceline dengan gelengan kepala, namun kali ini lebih cepat.

"nggak, nggak. Emang dia siapa?"

"itu loh, kakak tingkat kita yang ganteng"

Pernyataan dari temannya malah membuat Yoceline bingung. Klu yang diberikan tidak cukup membuat Yoceline mengerti. Cukup banyak kakak tingkat yang masuk dalam klu tersebut.

Hallo DewanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang