12 - Day-1 : So Tired..

33 1 0
                                    

¡!✯︎¡!

Ardan bersama keempat teman nya sudah selesai mengerjakan tugas untuk mendirikan tenda. Salman sengaja membawa tenda berukuran besar yang cukup di isi oleh lebih dari 3 orang untuk mereka tempati secara bersamaan.

Hal ini adalah petualangan yang di tunggu-tunggu oleh Saka, selain hobinya yang melekat dengan alam Saka juga termasuk orang yang akan mengerti mengenai rute jalan yang sudah ia hapal selama ia menjadi pendaki. Ardan merasa tubuhnya berkeringat dingin, "Shan tolong ambilin handuk gue!" Pintanya pada Eshan yang tengah berbaring di dalam tenda.

"Lo mau mandi, Dan?" Tanya Saka di angguki laki-laki itu. "Gerah, badan gue lengket-lengket." Ucapnya sembari mengusap kedua lengannya.

"Udah mau maghrib, emang lo nggak takut asem urat?" Sahut Eshan seraya memberikan handuk.

Ardan menggelengkan kepala. "Ngapain takut, gue nggak kayak lo yang males mandi." Sarkasnya menyerang membuat Eshan mendengus pelan.

"Gue nggak mandi juga tetep ganteng!" Ucap nya percaya diri memamerkan wajah tampannya.

"Untung lo beneran ganteng, Shan! Kalau gak udah gue timpuk lo pake areng!" Imbuh Salman nimbrung seraya memasukan arang ke dalam pembakaran.

Eshan terkekeh seraya mengacungi kedua jempolnya ke atas. "Tapi disini emang ada toilet?" Tanyanya sembari mata menyapu ke penjuru sekitar mencari toilet.

"Ada, tapi harus turun ke bawah." Jawab Saka mengetahui posisi toilet umum yang sering digunakan warga sekitar.

"Masa? Kok jauh banget?"

"Ya lo kalau mau deket tinggal melipir aja mandi di sungai noh!" Tunjuk Rafiq ke arah sungai yang tak jauh dari tenda mereka.

Eshan bergidik ngeri, "ogah! Menyeramkan sungai nya, gue takut palid." Dia takut terbawa arus.

"Yeu kadal rainbow! Banyak mau lo! Nggak usah mandi sekalian, hidup lu lebih ribet dari kaum hawa!" Saka gemas dengan tingkah Eshan yang melebihi cewek-cewek ketika mandi, banyak alesan.

"Bilang aja lo gak mau mandi!" Sahut Salman di balas senyuman yang menampilkan deretan giginya yang rapih. "Gue mandi nya nanti aja di rumah." Celetuknya membuat keempat laki-laki itu tercengang.

"SERAH SHAN SERAH!!" Rafiq begitu frustasi, dia menjauh dari Eshan untuk makan pop mie buatan Salman.

"Anak pramuka aja gak pernah mandi!"

"Lo bukan anak pramuka, mandi lah Shan baju lo basah keringat gitu! Apa gak nyaman tuh nyamuk nyedot darah lo!" Kata Salman mengingatkan, dia sendiri tidak mau jika tidurnya nanti terusik karena kebiasaan Eshan yang sudah bisa mereka tebak akan memintanya untuk mengelapi tubuhnya pakai tissue basah karena lengket.

Eshan menatap Salman, menyipitkan kedua matanya. "Gak! Gue pengen tidur nyenyak, gak usah bangunin gua!" Ujar Salman mengerti arti tatapan Eshan.

Eshan mendecih, memutar bola matanya kesal. Dengan terpaksa Eshan mengambil handuk di dalam tenda, lalu mengajak Ardan. "Yuk, Dan! Gue ikut!"

Ardan terkekeh, tidak heran lagi jika Eshan akan kalah dengan perkataan Salman. "Gantian aja ya," kata Ardan diangguki Salman dan Rafiq.

"Ka lo ikut Ka!" Ardan beranjak dan menyeret Saka yang baru saja akan menyuapi pop mie milik Rafiq. "Eh bangsat, garpu gue!!" Teriak Rafiq pada Saka karena lelaki itu membawa garpu pop mie nya.

"Fiq!"

Rafiq menoleh, menangkap sendok plastik yang di lempar oleh Salman. "Thanks brader!" Ucapnya senang karena masih bisa menikmati pop mie.

GARDANPATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang