Happy reading!
🎶Mesin Waktu : Budi Doremi
"Al, kok jam segini udah pulang aja kenapa kamu sakit ya?" Ulfa yang melihat Alnaira memarkirkan motornya dan membuka helm di kepalanya heran dengan putrinya, biasanya Alnaira tidak pernah pulang sore begini.
Fauzan yang mendengar istrinya menyebut nama Alnaira lantas keluar dari rumah dan melihat wajah kusut Alnaira.
"Kenapa itu muka kok kusut gitu, baru pulang loh Nai" Fauzan tersenyum melihat wajah Alnaira yang cuek seperti bebek.
"Gak kok, Al pengen pulang cepet aja".
"Sini biar Mamah yang bawa jaketnya, kamu mending istirahat dulu gih" Ulfa lalu membawakan jaket dan sepatu Alnaira.
Fauzan lalu merangkul pundak putrinya, Fauzan tahu dengan putrinya ini pasti Alnaira sedang ada masalah.
"Nanti malam cerita ke Papah Nai" Fauzan berbisik di telinga Alnaira, Alnaira mengangguk saja.
"Aneh banget Pah, gak biasanya Al pulang sore begini" Ulfa yang sedang menyimpan jaket Alnaira, melirik ke arah suaminya.
"Al kayanya cape Mah, tuh liat muka nya aja cemberut gitu kan".
"Nanti Mamah coba tanya ke Al, takutnya dia ada masalah di cafe nya".
"Biar Papah aja Mah, Mamah ga usah khawatir ya udah sini duduk temani Papah ngopi sore" Fauzan menepuk sofa di sebalah kanannya menyuruh Ulfa untuk duduk, Ulfa pun menghampiri suaminya lalu duduk dengan memakan buah mangga.
~••~
Setelah membersihkan badannya, Alnaira duduk di tepi ranjang, lalu membuka handphone nya. Disana tertera nama 'Lola' yang mengirim pesan 15 menit yang lalu.
"Nai, lo udah nyampe kan? Jangan lupa lo minum obat ya, kalo lo sakit nanti gue disini sama siapa selain lo. Lo kan temen deket gue".
Alnaira tersenyum dengan pesan dari Lola, meskipun Lola selalu membuat dirinya kesal tetapi Lola adalah orang yang selalu membantu Alnaira ketika ia pertama kali kerja di cafe.
"Iya La, lo ga usah khawatir gue gapapa kok" Hanya itu jawaban Alnaira kepada Lola, lalu Alnaira mengirim pesan nya kepada Lola.
Tok...
Tok ...
Tok ..."Nai kamu didalem lagi ngapain, sini turun kebawah Mamah udah siapin buah strawberry" Ulfa mengetuk pintu pinky itu dari luar.
"Iya Mah nanti Al kebawah" Ucap Alnaira dengan sedikit berteriak.
Tidak ada suara lagi di luar pintu. Tiba-tiba Alnaira menjadi teringat dengan kejadian tadi dimana tadi Revan mengantarkan Tari pulang, Alnaira lalu menggelengkan kepalanya. Itu hal yang wajar kan?mungkin Revan membantu Tari hanya rasa kemanusiaan saja. Tidak lebih, mungkin?
Alnaira beranjak di kasur kesayangannya, lalu turun menuruni tangga dan melihat Papah dan Mamahnya yang sedang menonton sinetron kesukaan Mamah nya.
"Eh Al, sini duduk, nih Mamah baru aja beli strawberry kesukaan Al".
Alnaira melirik buah yang berwarna merah, lantas duduk di sebelah Fauzan.
"Manis ngga strawberry nya?" Ucap Fauzan yang tengah mengusap rambut hitam Alnaira, Alnaira hanya berdehem pelan.
"Gimana tadi kerjanya Al, lancar kan?" Tanya Ulfa yang sedikit melirik Alnaira lantas matanya kembali fokus ke layar tv yang sedang melihat adegan sinetron dimana perempuan tersebut menampar pipi suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah (On Going)
RandomBerawal dari pertemuan pertama di cafe, lalu berujung saling mengagumi? "Ayo, saya antarkan kamu pulang," ucap laki-laki tersebut dengan memakai setelan jas kantor berwarna navy. "Ma-maaf kak aku ngga bisa, aku ud-." "Kamu... Menolak saya?" Tanya...