Happy reading!
🎶 Interaksi : Tulus
Tidak butuh waktu lama Alnaira sudah sampai di cafe nya, lalu ia memarkirkan motornya didepan cafe dan membuka helm nya. Setelah Alnaira masuk kedalam cafe ia di sambut oleh Lola yang berjalan ke arahnya.
"Tumben banget lo udah nyampe aja jam segini biasanya lo suka ngaret Nai" Tanya Lola dengan tatapan heran.
"Jarang jarang kan gue nyampe di cafe jam segini" Ucap Alnaira dengan bangganya.
"Iya deh, daripada lo diem-diem aja mending lo bantu beres-beres di lantai 2 gih huss huss sana" Sahut Lola dengan mengibas-ngibaskan tangannya.
"Emang di lantai 2 ada siapa La?".
"Ada setan!" Jawab Lola dengan wajah lempengnya.
"Anjir aing di katain setan ceunah, ini mah aing Neneng cantik Naira" Sahut Ojol dengan teriak dari lantai 2.
[Ceunah = katanya].
"Gak usah teriak-teriak ari maneh gandeng" Ucap Tio, lalu melemparkan lap kaca tepat mengenai wajah Ojol.
[Maneh = kamu].
[gandeng = berisik]."Bau anjir lap kaca nya" Ojol lalu melemparkan lap kaca kepada Trio yang di sambut dengan tatapan kesalnya.
"Nai?" Tiba-tiba Revan memanggil Alnaira, Alnaira lalu menoleh kepada Revan, salah satu barista di cafe yang sedang mengelap meja kasir. Alnaira jadi ingat pertama kali melihat Revan, Alnaira sudah sedikit mengagumi Revan dari awal sejak Alnaira bekerja di cafe. Bagaimana tidak wajah Revan yang sangat tampan, apalagi ketika Revan sedang tersenyum kepadanya. Tapi tidak Alnaira tidak akan menyukai ataupun mencintai Revan, ia hanya akan menganggap Revan adalah teman kerja nya saja. TIDAK LEBIH!
"Iya kak ada apa?" Alnaira lantas menghampiri Revan.
"Gue mau minta tolong bawain figura foto ini buat di tempel di dinding lantai 2 ya, suruh Ojol atau Tio yang tempelkan" Ucap Revan dengan membawa figura foto vintage yang tidak terlalu besar.
"Iya kak siap" Sahut Alnaira, lantas ia berjalan ke lantai 2.
"Ra, sini biar gue yang tempelin figura nya" Tio mengambil alih figura dari tangan Alnaira.
"Sama aing we di tempelinnya" Saat Ojol ingin mengambil figura dari tangan Tio,Tio segera menjauhkan tangannya.
[Sama aku saja di tempelinnya].
"Diem lo ojek online, lo mending bawa kursi aja yang di pojokan sana" Tio menunjuk arah dimana kursi itu berada.
"Anjir nama gue di samain sama tukang ojek online" Ojol mengusap dadanya sabar, ia menatap kesal kepada Tio.
"Biar gue aja kak yang bawa kursinya" Ucap Alnaira.
"Neng Nai udah biar A'a aja yang bawa kursinya, maneh mah udah mending beresin meja aja biar rapih" Ucap Ojol. Alnaira lantas mengangguk dan tersenyum lalu ia mulai membereskan kursi dan meja di lantai 2.
[A'a = kakak untuk panggilan kepada laki-laki].
Setelah semuanya selesai Ojol, Alnaira, Tio, mereka langsung turun kebawah karena sebentar lagi 'Hello Coffe' akan dibuka.
Tepat pukul 11.00 dimana 'Hello Coffe' sudah di buka 1 jam yang lalu dan tepat pada pukul hari ini cafe banyak di kunjungi oleh orang-orang daripada minggu-minggu sebelumnya.
Ketika Alnaira sedang melayani salah satu remaja yang memesan menu, tiba-tiba ada yang memanggilnya dari arah pintu masuk cafe.
"ALNAIRA OMG, lo ternyata kerja di sini" Ucap Keyzia dengan suara cemprengnya yang memenuhi cafe ini, semua orang lantas menoleh ke arah Keyzia yang di tatap hanya mengangkat bahu tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah (On Going)
AléatoireBerawal dari pertemuan pertama di cafe, lalu berujung saling mengagumi? "Ayo, saya antarkan kamu pulang," ucap laki-laki tersebut dengan memakai setelan jas kantor berwarna navy. "Ma-maaf kak aku ngga bisa, aku ud-." "Kamu... Menolak saya?" Tanya...