Bagian 7 🍂

36 47 37
                                    

Jangan lupa follow dan vote sebelum membaca!


Happy reading! 

🎶Rindu Dalam Hati : Arsy Widianto & Brisia Jodie


"Al bangun hey, katanya mau bantuin Mamah bikin cookies. Lihat sekarang udah jam 7.30" Ulfa membangunkan Alnaira yang masih didalam mimpinya.

"Cepet Al bangun heh" Ulfa menepuk pelan kedua pipi Alnaira.

"Iya Mamah bentar lagi, nanti Al bangun" Alnaira berbalik posisi menjadi membelakangi Ulfa.

"Cepet ah bangun sekarang, bentar-bentar nanti kamu malah kebablasan tidur sampe siang" Ulfa lalu mengangkat kedua tangan Alnaira.

"Mamah mah bentar doang ih, masih pusing ini". Alnaira mengucek pelan matanya.

"Katanya mau main ke rumah Serin Al,cepet bangun bantuin Mamah bikin kue cookies dulu" Ulfa lalu berjalan keluar kamar Alnaira.

Alnaira pun terdiam sejenak, lantas bangun dengan mencepol rambutnya dan segera membereskan kamar pinky kesayangannya.

Ketika Alnaira sudah membereskan kamar pinky nya, lalu ia berjalan menuruni tangga dan melihat Fauzan yang sedang meminum kopi hitam dengan di tangannya terdapat buku tebal.

"Pagi" Ucap Alnaira,lalu duduk di sebelah Fauzan.

"Pagi putri Papah, eh kirain Papah kamu udah mandi Al" Fauzan menatap putrinya sebentar lalu memfokuskan kembali dengan buku tebal nya.

"Belum Pah, oh iya, Papah hari ini ngga kerja?" Alnaira menatap Fauzan yang sedang fokus membaca.

"Kerja kok nanti jam 8"

"Al katanya mau bantuin Mamah cepet kesini" Ulfa yang sedang di dapur lalu melihat Alnaira yang sedang duduk di sebelah suaminya lantas berteriak memanggil Alnaira.

"Iya Mah sebentar" Alnaira lalu beranjak dari kursinya menuju Ulfa.

"Nih kamu tinggal naburin toppingnya, Mamah udah cetak bentuknya" Ulfa lalu menyodorkan loyang cookies yang terdapat kertas roti dan sudah terisi oleh beberapa kue cookies.

"Nanti Al bawa sebagian ya Mah buat ke rumah Serin" Ulfa hanya menganggukkan kepalanya saja.

8 menit Alnaira membereskan kue cookies nya, lantas ia memasukkan kedalam panggangan oven.

"Ini udah beres ya Mah, Al ke kamar dulu mau mandi" Alnaira lalu berjalan pelan ke arah kamarnya.

"Al sebentar Papah mau berangkat dulu" Fauzan tiba-tiba memanggil Alnaira yang sudah rapih dengan setelan kemeja yang terbalut di tubuhnya, Alnaira lalu memundurkan langkahnya.

"Gak mau salim dulu sama Papah nih?" Fauzan menaik turunkan alisnya kepada Alnaira.

"Papah berangkat ya sayang, hati-hati nanti di jalannya, bawa kendaraannya jangan ngebut-ngebut" Fauzan lalu mengusap rambut Alnaira, Alnaira hanya berdehem pelan lantas mencium punggung tangan Fauzan yang wangi.

"Mah Papah berangkat ya"

"Iya Pah hati-hati di jalannya, bawa mobilnya jangan ngebut ya" Ulfa yang sedang mencuci piring lalu melirik sedikit ke arah Fauzan.

"Gih kamu mandi jelek gitu mukanya, Papah berangkat dulu, jangan kangen ya". Ucap Fauzan yang tersenyum ke arah Alnaira lalu melambaikan tangannya ke arah Fauzan.

Setelah melihat Fauzan meninggalkan pekarangan rumah, Alnaira lalu masuk kedalam kamarnya dengan membawa handuk di tangan kanannya.

Setelah 20 menit berlalu, Alneira keluar dari kamar mandi dengan handuk yang di gulung di rambutnya yang basah, lalu turun menuju sofa.

Singgah (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang