8

125 12 1
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🐥Chifuyu sebenarnya tidak mau

Saat ini aku berniat menjenguk takemichi. Dia perlu dirawat di rumah sakit karena bertarung dengan mikey. Sebenarnya aku sedikit ragu meminta izin kepada chizuku.

Aku mondar-mandir di kamarku. Pintu kamarku terbuka membuatku kaget. Ternyata itu chizuku dia membawa sebuah hal.

"Kenapa wajahmu tegang fuyu?" tanya Chizuku.

"Aku mau meminta izin kepada aniki." Ucapku ragu.

"Izin mengenai apa?" Tanya Chizuku.

"Aku akan menjenguk takemichi." Ucapku.

"Silahkan saja. Aku juga akan ikut melihat keadaan sahabatmu itu." Ucap Chizuku.

Aku mengganggukkan kepalaku dan berganti baju. Chizuku hanya mengambil hodie berwarna hitam saja. Chizuku tadi tidak memakai atasan hanya menggunakan celana training saja.

Aku juga sering bertelanjang dada apabila di rumah. Lagipula aku dan chizuku saudara jadi tidak masalah.

Kami berdua menuju rumah sakit menggunakan bus. Maklum kami belum mendapatkan kendaraan pribadi yah karena belum membutuhkannya.

Tiba di rumah sakit banyak sahabat takemichi menunggu. Aku juga melihat seorang pemuda yang mirip seperti takemichi.

"Siang hanakagi-san!" Sapaku.

"Siang juga." Jawab kembaran takemichi.

"Wih ternyata kau memiliki kembaran ya chifuyu." Ucap Takuya.

"Dia mirip mikey." Ucap Chizuku.

"Yah benar." Ucapku.

"Memiliki adik yang baik kadang membuat kita khawatir." Ucap Chizuku.

"Benar." Ucap Kembaran takemichi.

"Nama kakakmu siapa chifuyu?" Tanya Akkun.

"Matsuno chizuku." Ucap Chizuku.

"Mirip seperti kakaknya takemichi. Adiknya murah senyum kakaknya mirip kulkas." Ucap Kazushi.

Kembaran takemichi pergi begitu saja. Dia memang jarang berbicara sih hanya lebih berbicara saat bersama takemichi.

Aku masuk ke ruangan rawat takemichi. Ternyata lukanya sangat parah akibat perbuatan takemichi.

"Keputusanmu bagaimana?" tanyaku.

"Lanjutkan. Aku tidak mau kehilangan sosok teman." Ucap Takemichi.

"Baiklah." Ucapku.

Kami berdua membicarakan rencana selanjutnya. Setelah selesai membicarakan rencana aku keluar ruangan rawat takemichi.

Chizuku merangkul pundakku. Ternyata lompatan waktu terakhir takemichi mengatakan bahwa chizuku tiada disebabkan oleh geng bonten.

Aku melirik kearah chizuku yang masih saja merangkul pundakku. Aku tidak mau kehilangan chizuku sama sekali. Aku akan menyelamatkan nyawa dia bagaimanapun caranya.

"Setiap kematian tidak ada yang tahu." Ucap Chizuku.

"Aku benci takdir di masa depan." Ucapku.

"Aku akan berusaha tidak mati kok." Ucap Chizuku.

"Malas mendengarkan janjimu aniki." Ucapku.

"Kau ini dasar." Ucap Chizuku.

"Lebih baik membuktikan saja bahwa kau tetap hidup di masa depan kelak." Ucapku.

"Hidup kadang memang tidak adil fuyu. Aku atau kau yang akan tiada duluan tidak ada yang tahu." Ucap Chizuku.

"Setidaknya aku tidak mau merasakan kehilangan lagi." Lirihku.

Chizuku memeluk tubuhku dan aku semakin menenggelamkan kepalaku di pundak chizuku. Aku tidak mau kehilangan lagi. Cukup baji saja yang pergi kakakku jangan. Dia belahan jiwaku sumber kebahagiaanku saat ini.

Aku belum bisa membahagiakan dia sama sekali. Izinkan aku egois untuk kali ini saja. Apabila chizuku tiada aku berharap aku juga tiada. Aku belum mengerti asmara sama sekali jadi menurutku duniaku masih seputaran chizuku saja.

"Aniki sudah memiliki pacar?" Tanyaku.

"Memang kamu menginginkan kakak ipar saat ini?" Tanya Chizuku membalikkan pertanyaanku.

"Tidak. Aku masih memerlukan aniki." Ucapku.

Aku memeluk tubuh chizuku tidak mau melepaskan pelukan sama sekali  bahkan kurasakan elusan tangan di kepalaku.

🐥Apabila chizuku tiada di masa depan

Matsu Twins

~ 14 Juni 2023 ~

✔️ Matsuno Chifuyu Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang