7

138 16 3
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Chizuku hanya mau

Adikku kembali ke dunia berandalan lagi demi membantu temennya yang bernama takemichi. Aku sebenarnya tidak masalah cuma sekarang kondisi dunia berandalan semakin runyam. Ada tiga geng penguasa disini.

Aku melirik kearah chifuyu yang kembali memakai seragam touman. Seragam yang dia tinggalkan dulu karena touman dibubarkan.

"Aniki!" Panggil Chifuyu.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Tidak ikut denganku?" Tanya Chifuyu.

"Tidak. Aku akan menjaga rumah saja." Ucapku.

"Aniki marah padaku ya?" Tanya Chifuyu sedih.

"Sejujurnya iya." Ucapku.

"Maaf aku kan membantu temanku." Ucap Chifuyu.

Aku mengelus rambut chifuyu dia hanya diam saja. Sebenarnya aku tidak suka adikku terlihat dunia berandalan. Menurutku itu tidak baik untuk pergaulan hidupnya.

"Jangan lengah. Mikey bukan temanmu lagi. Aku tidak mau kau termuka ketika pulang nanti." Nasihatku.

"Dia masih temanku kok." Ucap Chifuyu.

"Dek setelah semuanya selesai aku akan membawamu pergi dari jepang." Ucapku.

"Kenapa pergi?" Tanya Chifuyu.

"Kita akan kuliah di luar negeri." Ucapku.

"Baiklah." Ucap Chifuyu.

Chifuyu pamit pergi dan aku hanya mengganggukkan kepala saja. Aku tidak bisa mencengah niat baik chifuyu membantu temannya.

Aku yang bosan membersihkan rumahku. Aku mendengar suara bel pintu. Aku berhenti membersihkan meja di dapur dan lap masih ditangan kiriku.

Saat kubuka ternyata itu tetanggaku. Dia menatapku remeh membuatku heran akan hal itu.

"Kau seperti perempuan saja chizuku-kun!" Ledeknya.

"Aku melakukan pekerjaan rumah untuk membantu ibuku." Ucapku.

"Heh jangan bilang kau menyukai pria juga!" Ledeknya.

"Dengar nyonya sebelum ada mengatakan itu kepadaku coba kau lihat putramu terlebih dahulu." Ucapku.

"Putraku tidak kubiarkan melakukan pekerjaan rumah kan dia penerus nama keluarga." Ucapnya.

"Putramu seorang gay nyonya. Kalau ada tidak percaya datang saja ke sekolah anakmu." Ucapku.

"Jangan ucapanmu bocah!" Keselnya.

Aku memiringkan kepalaku dan mengeluarkan hp dari kantong celanaku. Aku mencari video yang ditunjukkan oleh salah satu temanku. Aku menunjukkannya kepada wanita paruh baya itu. Dia nampak syok akan hal itu. Tak lama dia pergi dari rumahku.

"Dasar mulut tetangga." Ucapku.

Aku melanjutkan pekerjaan rumah yang tertunda. Aku dan chifuyu sejak kecil diajarkan untuk bisa melakukan pekerjaan rumah. Kedua orangtuaku sibuk mencari uang demi kami berdua. Yah kedua orangtua karir menuntut kami bisa mandiri dalam segala hal.

Selesai membersihkan rumah aku tiduran di ruang tamu. Aku menutup mataku entah berapa lama aku tertidur ada seseorang yang mengelus rambutku.

"Aniki bangun!" Panggil Chifuyu.

Aku membuka mataku ternyata ada chifuyu dan kedua orangtuaku. Mereka berdua tersenyum kearahku lantas memeluk diriku.

"Putra sulung touchan sangat lelah ya membersihkan rumah." Ucap Touchan.

"Iya." Ucapku.

"Adek minta uang jajan tambahan ya." Ucap Chifuyu.

"Jajan mulu kamu dek." Ucap Kaachan.

"Kan biar tinggi seperti aniki." Ucap Chifuyu.

"Ayo kita makan malam. Kebetulan kaachan dan touchan baru saja selesai memasak." Ucap Kaachan.

"Adek juga bantu tahu!" Protes Chifuyu.

"Iya bantu. Cuma malah membuat dapur berantakan!" Sindir Touchan.

"Aniki pukul touchan!" Adu Chifuyu.

"Sayang kau ini senang sekali mengganggu putra bungsu kita." Ucap Kaachan.

"Habisnya dia lucu sayang. Berandalan tapi wajahnya imut." Ucap Touchan.

Chifuyu memukul wajah touchan. Akhirnya touchan dan chifuyu malah bertengkar. Aku hanya bisa tersenyum melihat itu. Sifat kekanakan-kanakan chifuyu dari ayahku.

🍁Adiknya tidak terlihat di dunia berandalan

Matsu Twins

~ 27 Mei 2023 ~

✔️ Matsuno Chifuyu Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang