TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
My story doesn't exist on wattpad's other websites
Ceritaku hanya ada...
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍁Chizuku senang
Dua tahun kemudian
Aku dan chizuku telah masuk sma. Kami berdua memutuskan satu sekolah lagipula chifuyu tidak mau jauh dariku.
Aku sekarang tengah berada di lapangan basket untuk bermain basket. Aku tidak masuk klub basket karena bekerja part time sejak masuk sma di restoran. Aku berhenti bermain basket dan menghampiri chifuyu yang berlari kearahku.
"Aniki!" Panggil Chifuyu.
Aku merentangkan tanganku dan chifuyu langsung memeluk tubuhku sangat erat. Aku tertawa karena chifuyu menduselkan kepala dia ke dada bidangku.
"Ayo kita bekerja!" Pekik Chifuyu.
"Tentu!" Pekikku.
Aku menurunkan chifuyu kebawah. Kami berdua pergi dari lingkungan sekolah untuk memulai bekerja. Aku bekerja di restoran di sebelah toko sepatu dimana chifuyu bekerja. Kami berdua telah meminta izin kepada kedua orangtua untuk bekerja. Uang gajian kami dipakai untuk membeli sesuatu saja dan biaya sekolah ditanggung ayah kami.
Malam harinya aku menghampiri toko sepatu. Aku melihat chifuyu melayani pelanggan dengan senyuman manis. Setelah pelanggan pergi chifuyu pamit pulang.
Kami berdua berjalan menuju ke rumah dengan perasaan senang sekali. Saat membuka pintu ternyata ada touchan yang duduk di sofa di sebelahnya ada kaachan telah tertidur.
"Tumben malam sekali?" Tanya Touchan.
"Toko sepatunya ramai touchan." Ucap Chifuyu.
"Bersihkan badan kalian dan makan malam sana. Touchan dan kaachan akan istirahat." Ucap Touchan.
Kami berdua menggangguk touchan menghampiri kami berdua. Aku mundur namun touchan menarik kerah bajuku dia mencium keningku begitupula chifuyu.
"Kakakmu marahin dek." Ucap Touchan.
"Aku salah apa?" Bingungku.
Kedua orangtuaku pergi ke kamar mereka berdua. Kami menjalankan perintah touchan setelah selesai tiduran di kasur.
"Aniki!" Panggil Chifuyu.
Aku melihat chifuyu dan memegang hidungku. Aduh adikku imut sekali tolonglah aku tidak tahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(penampilan chifuyu)
Aku mendekat kearah chifuyu dan mengigit pipinya. Chifuyu memukul wajahku dia mungkin kesakitan akibat tindakanku.
"Aniki jangan gigit pipiku!" Kesal Chifuyu.
"Habisnya lucu sih." Ucapku.
Chifuyu mencubit pinggangku sangat kuat membuat aku kesakitan. Saat dia melepaskan cubitan aku mengangkat ringan chifuyu.
"Untung aniki masih normal. Kalau tidak sudah lama kamu aniki terkam di kamar." Ucapku dengan seringai.
"Touchan! Kaachan! Aniki homo!" Pekik Chifuyu.
Kedua orangtuaku masuk ke kamar kami berdua. Touchan menjewer telingaku dan aku dengan refleks melepaskan chifuyu.
"Kau ini kalau punya kelainan jangan sama adikmu sendiri!" Kesal Touchan.
