16

381 68 9
                                    

Setelah acara itu selesai,devi segera pulang,saat mau pulang,devi tak sengaja melihat afan dan afan melihat devi,tapi si afan memilih untuk seolah olah tdk melihat devi.

" fan,devi tuh"ujar andryan
" gue cabut"
" lo ngk ngajak devi" tanya andryan tapi afan memilih pergi

Devi yg penasaran,menghampiri mereka.
" afan knp"
" gue ngk tau dev"ujar andryan
" kayalnya tuh anak marah deh sama lo"ujar nizam
" kira kira gimana caranya biar afan ngk marah lagi sama aku"
" lo nanya ke kita,sorry dev,kita ngk tau"
" dev,udh biarin aja,besok aja baikan anaknya"ujar nizam
" moga deh"
" dev,mau bareng gue"
" ngk,aku bawa sepeda"
" ooh,ya udh biar nizam yg bawa sepeda lo"
" ngk perlu,makasih" devi meninggalkan andryan

" ndry,gue sekali lagi bilangin lo,jgn pernah lo punya perasaan ke devi,ingat tuh"ujar nizam
" tenang kok"
" ya udh balik"

Devi memilih jalan potong agar tdk ada yg tau bahwa devi kini tinggal bareng afan.
Sampai di rumah.
" afan dimana ya" devi mencari afan,devi tak menemukan afan,hanya satu tempat blm devi datangi,dan devi yakin afan ada disana.

Devi lalu mengetuk pintu kamar afan.
" fan,kmu di dalem" tapi sama sekali ngk ada sahutan
" fan,kmu udh makan,kalau blm aku masakin buat kmu" sekali lagi ngk ada sahutan
" ya udh aku masakin"

Devi lalu bergegas ke dapur,dan masak ,saat masak devi tak sengaja mengiris jarinya hingga terluka dan mengeluarkan banyak darah,apalagi ternyata devi fobia darah
" ahh,darah,darah" ujar devi histeris darah nya mengujur di lantai

Afan yg mendengar teriakan devi segera bergegas ke dapur,dilihatnya devi telah tergeletak lemas dan wajahnya sgt pucat
" fan,darah,aku" devi juga merasa sesak,ingatan akan masa lalu menghantui devi
" jari tangan lo knp,kok berdarah" afan dgn panik
" lo kok lemas,lo takut darah" afan semakin panik,apalagi melihat darah devi yg dimana mana,ditambah lagi devi pingsan.afan lalu segera mengendong,dan menaruhnya di sofa.
Afan mengambil air hangat,lalu mebersihkan luka dan menghentikan darah itu mengalir,lalu mengambil obat dan juga perban.
Usai mengobati devi,afan lalu membawa devi ke kamar.
" knp sih lo selalu ngelakuin hal yg buat orang lain senang,tapi dampaknya ke lo"ujar afan bicara sendiri,karena devi blm sadarkan diri
" lo tau gue benci lo yg kayak gini,gue lebih baik lihat lo yg cuek dan ngk peduli,asalkan lo ngk sakit"
" maafin gue udh bawa lo jauh dari sifat lo"

" ngk" teriak devi
" dev,lo knp"
" ngk,bukan aku,aku ngk ngelakuin itu,percaya sama aku"devi gigau
" dev,lo demam" afan tak sengaja meraba dahi devi,yg hangat"
" gue kompres ya"ujar afan lalu mengambil kompresan

Devi terus mengigau,dan malam itu afan menemani devi dan tiap jam mengganti kompresan devi
Hingga ke esokan harinya.
Devi terbangun dan melihat afan tertidur pulas di sampingnya dgn tertidur di sofa.
" knp dia bisa tidur disitu"ujar devi lalu devi meraba dahinya yg ternyata ada kain,dan devi lalu mengingat kejadian kemarin
" apa gara gara darah,aku lemas terus demam,jadinya afan"
" aku udh ngerepotin dia"

Afan terbagun...
" gimana,masih rasa ngk enak,atau demam lo gimana"
" aku udh baikan,makasih ya"
" hmm,kemarin lo demam,terus lo gigau"
" maafin aku udh ngerepotin kmu"
" udh santai,btw gue boleh tau ngk alasan lo takut darah"tanya afan,devi terdiam
" ngk usah dijawab,kalau lo ngk mau cerita"ujar afan ia merapikan kompresan
" tunggu,aku takut darah karena dulu,aku punya sahabat namanya dian,dia itu punya kucing,dan dian sgt syg sama kucingnya,tapi suatu hari dian nitipin kucingnya ke aku,tapi karena kecorobahan aku,kucing dian itu ditabrak,dan banyak ngeluarin darah,kucing dian meninggal,dan saat itu dian marah banget sama aku,dia mengatakan aku penyebab kucingnya meninggal,dan dian juga ngk mau sahabatan lagi sama aku"ujar devi
" jadi,itu alasan lo takut darah"
" iya"
" apa lo udh berusaha buat nyembuhin ketakutan lo"
" udh,tapi ngk bisa bahkan rasa takut aku ke darah,malah lebih besar,saat aku ngelihat dgn mata kepala aku sendiri,kakak sepupu aku meninggal karena balapan"
" kakak sepupu"
" anaknya tante medina"
" ooh"
" oh ya cuma kmu yang tau rahasia aku yg takut sama darah,selama ini ngk pernah nunjukin rasa takut aku"
" dan itu sebabnya lo itu memilih untuk sendiri"
" iya"
" dan gue hadir di hidup lo,dan buat lo akhirnya kembali merasakan semua itu" afan meninggalkan devi,melihat afan yg pergi,devi turun dari kasur,dan mengejar afan
" ngk,kehadiran kmu malah buat aku ngerasa bahwa aku itu masih ada yg peduli"ujar devi sambil memeluk afan dari belakang
" fan,aku mohon jgn jauhin aku,aku ngk tau knp rasanya sakit,ketika kmu jauhi aku" ujar devi
" tapi,kehadiran gue,mungkin akan keusik ketenangan yg selama ini lo jalanin"
" aku ngk pernah tenang fan,malahan aku merasa terpuruk karena kesepian,dan hidup aku kembali ketika kmu datang dan mengusik itu semua,jadi tolong jgn tingalin aku"
" lo yakin"
" iya"
" apapun risiko nya"
" iya"
" oke"

#####

Kira kira apa yg dirasakan devi ya,oh ya risiko apa yg afan bilang?

Arti CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang