22

309 38 2
                                    

Hari ini di keluarga Mala kedatangan seorang yang sangat dipuja puji oleh eyang dan ayahnya

"Bik,pokoknya hari ini masak makanan kesukaan Mali,setelah sekian lama cucu ku pulang dari jerman"ujar eyang
" baik eyang"
" lian,kapan malih tiba di indo,ibuk tidak sabar bertemu dengan mali"
"Sebentar lagi ibu,ini lian akan pergi menjemput malih"
" kau sendiri,mana voke,apakah dia tidak bisa libur satu hari,untuk kedatangan putranya"
" ibu,aku akan jemput voke"
" baguslah kalau begitu"
" lian berangkat ya bu"

" akhirnya tuan putri pulang juga" mala menyalimi eyang
" cepat mandi,dan bersiap-siap oke"
" emangnya mau kemana eyang"
" mau ke jerman"
" hah"
" kemarin kan ayah kamu udah bilang,kalau kakak kamu malih,akan pulang"
"Ooh"
" emang ya,ngak ada yang bisa eyang harapin dari kamu,daripada kamu disini,lebih baik kamu segera bersiap"ujar eyang

" ngapain sih gue harus bersiap,lagian ngak penting kali"

Mala memutuskan untuk main gitar dibandingkan mandi,petikan gitar mala membuat mala nyaman apalagi sambil menikmati udara dari luar kaca.

Mala sampai terlelap,dan ia terbangun saat mendengar bunyi klakson yang menandakan bahwa kak malih telah tiba di rumah.

Mala memperhatikan kakaknya,tidak ada yang berubah sifatnya.
" dasar tuh anak ngak ada berubah,aura masih aja misterius"
" apa jangan-jangan tuh anak udah berubah jadi psikopat,aduh kayaknya gue harus jaga sikap deh,gue lebih baik mandi"ujar mala

" sayang,cucu kesayangan eyang,eyang rindu banget sama malih"
" apa kabar eyang" ujar malih,suara sangat berat

"Kamu lihat kan,eyang sehat-sehat saja,apalagi setelah mendengar kabar bahwa malih pulang,itu membuat eyang ingin hidup sampai 100 tahun" malih cuma tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu lihat kan,eyang sehat-sehat saja,apalagi setelah mendengar kabar bahwa malih pulang,itu membuat eyang ingin hidup sampai 100 tahun" malih cuma tersenyum

" ibu,malih sebaiknya kita masuk ke dalam"ujar ayah lian

" bibik,mala dimana"tanya voke
" aduh,putri kamu itu ngak usah ditanya,tadi dia pas lian pergi jemput malih,dia baru aja pulang,suka banget keluyuran,lain sama malih"
" mas,aku mau manggil mala dulu"
" iya"

" mala,sayang ayo turun nak,kak malih udah di rumah"
" ya bun,ini mala lagi ganti baju"
" ya udah kalau udah selesai,turun ya nak"
" ya bunda"

Mala segera turun,dan tatapan malih membuat mala grogi,mala tak pernah segrogi ini ditatap selain sama rakha
" mala,sini duduk di samping bunda"
" apa kabar mala"
" baik lih"
" ehh tuan putri,dia itu kakak kamu,dia lebih dulu lahir,jadi ngak sopan manggil nama!!!!" Ujar eyang
" sorry,baik kak malih"
" mala ayah harap kamu bisa jadi adik yang baik,dan sopan sama kakak kamu,dan malih ayah berharap kamu bisa jadi panutan buat mala,dan bisa ngubah karakter buruk mala"
" karakter buruk apa maksud ayah!!!"
" mala" lirih bunda voke
" karakter buruk kamu,yang sukamya ngelawan kalau dibilangin"
" emamgnya seburuk itu ya,kalau mala cuma ingin ngutarakan pendapat mala"
" kamu ya,baru aja dibilangin,pasti mulai dah"
" sudah- sudah,mas ibuk malih sebaiknya kita makan,ini sudah waktu jam makan"
" ya udah,ayo malih,pasti malih lapar kan "
" ngak terlalu eyang"

" mala,bunda mohon jaga sikap kamu di depan eyang"
" bun,mala ngak suka kalau ayah dan eyang urusan kritik mala"
" bunda tau,tapi mala harus sabar"
" kalau di rumah ini ngak ada bunda,mungkin mala akan memilih pergi,mala muak bun,disini selalu dikritik"
" udah,lebih baik ayo kita makan"

" malih,apa kamu ngak ada keinginan untuk lanjut kuliah di indo"
" emangnya kenapa ayah"
" begini,akhir- akhir ini di kantor banyak masalah,dan ayah butuh kamu malih,untuk membantu ayah"
" tapi malih,senang tinggal di jerman"
" malih,coba difikirkan apa yang dikatakan ayah kamu,nak senyaman di negri orang,itu lebih nyaman negri sendiri,apalagi disana kamu tuh sendiri,disini ada keluarga kamu,ada eyang yang selalu merindukan kamu"
" ayah,akan malih fikirkan"
" baiklah"
" mala,sekarang kelas berapa"
" 11"
" malih,adik kamu itu disekolah terpilih menjadi bidadari sekolah"ujar bunda
" cuma bidadari sekolah,apa yang harus dibanggakan,lagian nilainya aja kurang bagus,dan sama sekali ngak pernah dapat prestasi,eyang heran kenapa dia bisa terpilih"sindir eyang
" bun,mala rasa udah kenyang,mala mau ke kamar dulu"ujar mala
" mala"
" ngambek,kebiasaan"
" eyang,ayah,bunda malih juga mau izin untuk ke kamar,malih merasa ngantuk"

" buat lo"
" apaan"
" bukak"
Mala membuka,ternyata sebuah kalung
" makasih"
" gue mau lo pakai"
" sorry kak,gue udah punya"mala menunjukkan kalungnya
" bukak,dan pakai punya gue"
" kenapa lo maksa kak"
" karena gue susah dapatin kalung itu buat lo"
" bukan karena,ada sesuatu di kalung ini"
" gue ngak ada niatan buat bunuh lo"
" gue bahkan ngak kepikiran kesana"
" tapi mata lo ngak bisa berbohong,lo takut kan sama gue"
" lo lupa ya kak,kejadian 5 tahun lalu,dengan mata kepala gue sendiri,lo ngehabisin seekor anjing,dengan tangan lo"
" gue fikir lo udah lupa,ternyata lo masih ingat"
" kak,gue harap lo ngak macam-macam disini"
" lo tenang aja,itu cuma masa lalu,dan saat itu gue cuma gabut"
" gue mau tidur"
" ngak,pakai dulu"
"Oke" mala membuka kalung lamanya dan memakai kalung yang diberikan malih
" lo udah senang,sekarang biarkan gue tidur,dan jangan ganggu gue lagi" setelah mala masuk,malih tersenyum simpul
" kalau lo tau,gue ke indo karena lo,lo pasti akan semakin takut"lirih malih

######

Apakah malih itu psikopat???

Arti CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang