"Tenang aja, Tante. Saya bakal jagain Bora, nggak usah khawatir," ujar laki-laki bertubuh tinggi dengan urat-urat otot yang lumayan terlihat dari balik kulitnya.
Laki-laki bernama Reihart Shankara itu tersenyum simpul saat berhadapan dengan Ibu-ibu paruh baya dengan dandan kekinian yang kini berada di depannya usai menerima sebuah petuah. Sedangkan gadis bernama Leebora Annabella yang rambutnya acak-acakkan akibat insiden jambak-jambakkan tadi pagi di kampus itu hanya bisa melongo.
Sedikit rasa menyesal menyelimuti hati dan pikiran Bora, andai tadi dia tidak bertengkar dengan musuh bebuyutannya hanya karena perkara laki-laki, ia rasa saat ini tidak mungkin Mamanya mengusirnya dari rumah dan menyuruhnya tinggal di rumah keluarga Shankara.
Bora tidak mengenal sama sekali sebelumnya tentang keluarga Shankara, tetapi Mamanya sering bilang kalau di keluarga Shankara ada laki-laki tampan bernama Reihart dan kini laki-laki itu sedang berada di depannya.
Memang benar adanya, ketampanan Reihart yang berdiri di depan Bora saat ini begitu cepat memutar perasaan Bora yang tadi kesal akan Mamanya karena menyuruhnya tinggal di rumah Shankara berubah menjadi tidak sabar untuk tinggal serumah dengan Reihart Shankara.
"Makasih banyak ya Rei sekali lagi," ucap Mamanya Bora yang bernama Eva Ceria, atau lebih akrab dipanggil Eva itu sebelum melangkah pergi dari rumah dengan design minimalis itu. "Tante soalnya udah nggak bisa nanganin kenakalan dia," tambah Eva melirik ke arah anak semata wayangnya itu. "Baru aja kemarin lusa tante jemput di kantor polisi gara-gara dia ikut balap liar, sekarang dia bikin ulah lagi gara-gara rebutan cowok."
Yah, Bora, gadis gila itu habis ikut kebut-kebutan di jalanan tengah malam. Gara-gara itu motornya di sita oleh Mamanya.
"Namanya juga anak muda, Mama kaya nggak pernah muda aja," sahut Bora tanpa rasa bersalah sedikitpun di antara Mamanya, Rei, dan juga Tante Raisha yang tak lain adalah emaknya Rei.
Eva menggeleng-gelengkan kepalanya. Eva rasa ini adalah jalan terbaik dibandingkan Bora terus menjadi anak kos-kosan seperti sebelumnya, jika Bora tinggal di rumah keluarga Shankara paling tidak Bora akan ada rasa malu meski sedikit saja jika bertindak seenaknya. Sedangkan selama menjadi anak kos-kosan hampir dua tahun ini, Bora bukannya lebih mandiri tapi malah semakin banyak tingkah kelakuannya yang mengarah pada hal negatif.
"Tenang aja, beb! Gue jagain anak lo, lo yang tenang aja, mending lo fokus sama kerjaan lo," ucap Tante Raisha. Tante Raisha dan Eva mamanya Bora adalah teman akrab saat SMA, mereka sudah seperti saudara sendiri.
Eva memang sering bercerita tentang teman baiknya yang bernama Raisha pada Bora, tapi baru hari ini Bora berkesempatan bertemu dengan wanita anggun yang dia panggil Tante Raisha tersebut.
Sambil mengangguk mengiyakan perkataan Raisha, Eva kembali mengalihkan tatapannya pada Bora. "Awas kamu ya nakal-nakal di sini, jaga sikap! Jangan buat onar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Leebora, My Crazy Housemate
Romance"REIHART! GUE KAN TITIP PEMBALUT KENAPA MALAH DIBELIIN POPOK ORANG DEWASA?" "Jangan deket-deket, gue kan jadi pengen cium! Lo ganteng banget sumpah." "Wah habis mandi, pasti baunya wangi banget jadi pengen cium." "Rei, boleh nggak gue pegang otot pe...