18 - Up and Down

292 32 0
                                    

Bora mulai menitikkan air matanya saat sudah berada di dalam toilet. Ia sangat marah pada Rei, ia kecewa, ia kesal. Bagaiamana bisa ia mengetahui semua ini dari mulut orang lain dan orang itu adalah Viola.

Sekitar lima menit berdiam diri, Bora kembali bisa mengontrol emosinya. Ia keluar dari toilet dan di sana malah menemukan Viola. Spontan matanya menyipit dan memandang Viola dengan tatapan tidak suka.

Namun yang ada, Viola malah tersenyum padanya. Ya, senyumnya menjengkelkan. "Rei emang gitu, dari dulu dia perhatian ama gue."

Bora semakin memicingkan matanya. "Maksud lo apa ngomong gitu di depan gue?"

 "Maksud lo apa ngomong gitu di depan gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viola mengangkat bahunya. "I know lo ceweknya, tapi di hati Rei pasti ada gue."

Bora tak meresponnya, ia hanya memandang gadis itu.

"Rei suka sama gue sebenarnya, tapi dia nggak ungkapin itu karna gue sahabat dia," terang Viola lagi, semakin membuat Bora gemas ingin menjambaknya.

"Mau dia dulu suka ama lo kek, mau dia mantan lo kek, yang jelas dia sekarang cowok gue dan bucin banget sama gue," balas Bora.

Mendengar itu Viola yang balik kesal. Ia tak menyangka bocah di sebelahnya itu lebih sadis dibandingkan bayangannya.

"Yakin dia bucin ke elo? Buktinya dia dapat proyek aja lo nggak tahu kan?" sindir Viola.

"Tch, iya emang. Dia nggak bilang takut gue sedih." Bora membasuh tangannya dengan raut wajah mengejek, persis seperti ekspresinya saat berhadapan dengan Adel, selingkuhan Egi waktu itu.

Mendengar itu Viola makin muntap, raut wajahnya yang tadi masih bisa senyum-senyum sinis jadi makin sinis. "Lo jangan sok ya jadi cewek, jangan gara-gara lo udah jadian sama Rei lo bisa sepede ini."

"Lo yang jangan ke-pedean, pake baju-baju seksi kaya gitu buat gaet cowok gue, lo pikir Rei nafsu lihat lo? Mending lo ke diskotik, gue jamin banyak yang mau jadi cowok lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo yang jangan ke-pedean, pake baju-baju seksi kaya gitu buat gaet cowok gue, lo pikir Rei nafsu lihat lo? Mending lo ke diskotik, gue jamin banyak yang mau jadi cowok lo."

"Anjing lo!"

Sreet.

"Argh," rintih Bora saat rambut indahnya dijambak oleh Viola. Bora pun balas menjambaknya tanpa mengeluh lebih, yang pasti jambakan Bora lebih sakit karena Bora adalah ratunya jambak-menjambak.

Leebora, My Crazy HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang