Rei tidak menyangka sama sekali. Ini terjadi pertama kali dalam hidupnya, malam-malam ke mini market hanya untuk membeli sebuah pembalut dan dia disuruh oleh gadis semenjengkelkan Leebora yang tak lain adalah housemate di rumahnya.
Rei pun asal mengambil saja produk disekitar pembalut yang ada di etalase tanpa memilih, ini pertama kalinya ia membeli pembalut. Bahkan Mamanya saja tidak pernah menyuruhnya. Hanya Bora yang berani menyuruhnya seenak jidat.
Laki-laki itu langsung membawa barang di tangannya ke kasir, ia bayar begitu saja dengan selembar uang lima puluh ribu. Tanpa menunggu kembalian, ia meninggalkan kasir itu.
Rei malu, ini pertama kalinya ia membeli pembalut.
Seharusnya dia memang tidak malu, tapi Rei kan memang lelaki dengan kesan jaim. Makanya dia buru-buru pulang mengendarai motor gedenya.
Tok-tok-tok.
Bora membuka sedikit pintu toilet, ia mengambil plastik putih berisikan barang titipannya dari tangan Rei. "Makasih anaknya Tante Raisha yang ganteng."
Ia menutup kembali pintu toilet.
Di saat Rei baru melangkah beberapa langkah untuk kembali duduk di sofa, teriakan Bora kembali membuat telinganya sakit.
"REIHART! REIII LO GILA YA?"
"Apa lagi sih anjir!" protes Rei, sudah emosi jiwa raga. Ia membalikkan lagi tubuhnya dan menatap pintu yang kembali terbuka sedikit.
Ia bisa melihat kepala Bora dan tangan Bora yang menampakkan barang pembeliannya itu ke arahnya.
"Rei, ini tuh popok orang dewasa! Bukan pembalut, lo gimana sih!" protes Bora kesal.
Rei pun memperhatikan barang berwarna orange itu.
Ya, memang benar itu bukan pembalut, tetapi popok orang dewasa. Rei memang yang salah karena tidak memperhatikan apalagi membaca tulisan di kemasan. Ia hanya asal ambil agar cepat pergi dari tempat itu.
"Ya udah sih, pakai aja. Kan sama aja fungsinya," ujar Rei dengan gelagat malu.
Bora merengut. "BEDA ANJAY!"
"Kan sama-sama menyerap kan? Yaudah lah pakai dulu aja."
"REIHART!" ketusnya.
Rei menatap Bora seakan hendak menghantam, emosinya sudah diujung. Jika diibaratkan mungkin sekarang kepalanya sudah bertanduk. Sejak kapan seorang Reihart bisa di suruh-suruh seperti ini? Baru kali ini.
Bahkan saking tingginya gengsi Rei saat pacaran, Rei tidak pernah sama sekali mau di suruh-suruh sama mantan pacaranya. Tetapi Leebora ini, dia memang beda dari yang lain.
"Ayolah Rei, beliin yang bener," ujar Bora melunak. "Please, sekalian beliin gue Kiranti. Perut gue sakit banget."
Haid atau menstruasi memang seperti monster bulanan. Sudah tidak nyaman karena harus memakai bantalan agar tidak tembus, terkadang perut juga ikut sakit, rasanya bisa sakit sekali sampai ada yang pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leebora, My Crazy Housemate
Romance"REIHART! GUE KAN TITIP PEMBALUT KENAPA MALAH DIBELIIN POPOK ORANG DEWASA?" "Jangan deket-deket, gue kan jadi pengen cium! Lo ganteng banget sumpah." "Wah habis mandi, pasti baunya wangi banget jadi pengen cium." "Rei, boleh nggak gue pegang otot pe...