"Ini bukan parfum baru, Sayang," Adam terkekeh hambar. "tapi bau keringat. Aku belum mandi soalnya." Meski berusaha tampil jenaka, sialnya, air mata Adam malah menitik. Dia buru-buru menyekanya.
"Mas nangis?"
Alih-alih menjawab, Adam kembali mendekap istrinya itu, sebelum kebohongan yang dia sembunyikan di balik matanya terdeteksi.
"Aku cuma kangen banget, Sayang. Ternyata nggak gampang jauh dari kamu." Suara Adam bergetar. Rasa bersalah itu merengkuhnya tanpa ampun.
Umma heran. Dia merasa suaminya ini agak berlebihan. Alih-alih senang karena dirindukan teramat sangat, dia justru bertanya-tanya, apa yang sebenarnya berusaha disembunyikan suaminya ini?
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Izin Mendua Di Malam Pertama
General FictionUmma tergugu di malam pertama pernikahannya. Ketika seharusnya biduk cinta yang sesungguhnya dilayarkan di tengah bait-bait ibadah terindah, suaminya malah meminta izin untuk menikahi perempuan lain. Apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana bisa ada l...