"Sayang ...."
Lamat-lamat Umma mendengar panggilan lembut itu. Sesuatu yang hangat berembus, menerpa daun telinganya. Dia membuka mata perlahan-lahan, dan kaget saat mendengar lantunan adzan dari masjid kompleks.
"Astagfirullah ...." Dia buru-buru hendak bangun, tapi Adam menahannya.
"Nggak usah panik gitu. Baru juga adzan."
"Kita harus segera mandi, nanti telat subuhnya." Umma berusaha menyingkirkan tangan Adam di pinggangnya, tapi lelaki itu malah semakin kuat mendekapnya.
"Bentaran, masih pengin peluk."
Umma geli sendiri. Kenapa suaminya jadi semanja ini?
"Lagian, kok, tidurnya bisa nyenyak banget? Kalau aku nggak bangunin, pasti masih molor, kan?"
Umma tidak menjawab. Ini benar-benar memalukan. Kalau saja lampu kamar mereka menyala, rona merah di pipinya pasti sangat kentara.
"Semalam gimana?" Adam malah menambahkan dengan pertanyaan semenggelikan itu.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Izin Mendua Di Malam Pertama
Ficción GeneralUmma tergugu di malam pertama pernikahannya. Ketika seharusnya biduk cinta yang sesungguhnya dilayarkan di tengah bait-bait ibadah terindah, suaminya malah meminta izin untuk menikahi perempuan lain. Apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana bisa ada l...