37 - Keputusan Berat

333 7 0
                                    

"Maaf, Umma ...." Demi apa pun, Agung sungguh merasa tidak enak. Dia khawatir Umma akan tersinggung.

Umma hanya menatap kosong ke permukaan meja. Wajah tegangnya perlahan-lahan menyendu.

"Aku nggak bermaksud mencari tahu hal ini, dan Rena juga nggak berniat buruk dengan menceritakannya ke aku."

Ucapan cepat Agung tidak mendapatkan respons apa-apa dari Umma.

"Sekali lagi aku minta maaf kalau kamu merasa tidak seharusnya aku tahu semua ini." Agung berujar lebih pelan. "Tapi tolong, jangan marah sama Rena. Dia hanya khawatir sama kamu, dan selalu merasa kalau kamu nggak baik-baik saja di sini. Makanya dia sampai cerita ke aku. Dan ternyata kekhawatirannya benar, kan?" Meski tidak bermaksud, kalimat Agung kembali menuntut.

Pelan, Umma mengangkat wajahnya. "Jangan bilang kamu ke sini hanya untuk memastikan itu." Ekspresinya sulit terbaca. Tidak terlihat marah, tapi juga tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Izin Mendua Di Malam PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang