bab 4

175 7 0
                                    

|| Sahabat Pengkhianat ||
Part (4)

__Skip Di kelas__

"Anak-anak, kita lanjut pelajaran kemarin buka halaman 40," ucap pak guru.

"Baik pak!" ucap murid-murid.

Selama pelajaran ratara hanya duduk termenung karena lupa membawa bukanya, seketika ratara berpikir untuk meminjam buka Serena

"Hari, bolehkah aku meminjam buku tulis mu yang lain, aku lupa membawa milikku," ucap ratara tersenyum.

"Hmm, tentu," jawab serena (Dingin) dan memberikan bukunya yang lain. Namun Reyhan tiba-tiba datang dan merebut buku itu dari tangan Tara.

"Apa yang kau lakukan?" tanya ratara menatap tajam pada Reyhan.

"Apakah aku salah?" tanya balik reyhan, tak kalah menantang.

"Dasar kau ini!" teriak ratara ingin merebut buku itu lagi namun Reyhan segera menyembunyikan kedalam bajunya.

"Tidak semudah itu," ucap Reyhan tersenyum licik.

"Sudah! apa yang kalian lakukan!" teriak Pak guru marah.

"Bapak akan keluar ada urusan mendadak, kalian jangan kemana-mana dulu tetap dikelas yah," ucap Pak guru.

"Baik pak," ucap Murid-murid.

Setelah beberapa menit kepergian pak guru, raki, cantika, Vani Ian menuju tempat duduk serena

"Sudahlah kak reyhan,"  ucap cantika.

"Berani sekali kau! RATARA," ucap Ian sudah cukup menahan amarahnya. Kemudian Ian mendorong tubuh ratara dengan kuat.

"Apa yang kau pikirkan? apa kau tidak cukup menyakiti Adikku? kenapa kau mendekati Adikku lagi!" bentak Ian, Ian ingin memukul wajah ratara namun serena mencegahnya.

"Kaka! jangan membuat keributan disini," ucap Serena menatap sedih pada Ian.

"Iya, itu benar Ian," ucap cantika Vani raki.

"Apa maksud kalian, ayo Ian lampiaskan kemarahanmu," ucap reyhan mengepalkan tangannya.

"Sudahlah Kaka, Hiks ... hiks ...," Serena pun mulai menangis.

"Adik jangan menangis," ucap Ian lalu memeluk serena

"Serena maafkan aku," ucap ratara ingin mendekati serena namun Reyhan langsung mencegahnya.

"Kau tidak punya hak," ucap reyhan

"Hei! Kalian cepat keluar sekarang," ucap raki pada murid-murid yang sedari tadi menyaksikan perdebatan.

Kemudian Murid-murid itu pun keluar.

"Serena, tenang lah," ucap monika

"Apa peduli mu?" tanya Cantika menatap tajam pada monika

"Tapi serena adalah sahab-?

"Sudahlah, persahabatan kita sudah putus sejak waktu itu," ucap Serena memotong ucapan monika.

'serena,' batin monika sedih.

Bersambung

traitor friend (Serena x ratara)~~£nd (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang