Black Cobra - Part 12

814 74 52
                                    

---

27 September 2022

Siang hari jam 2, sebuah mobil berhenti begitu saja disebuah jembatan. Dari dalam mobil tersebut keluar Nayeon. Nayeon datang kejembatan tersebut dan dirinya berdiri disisi jembatan menghadap kearah aliran sungai deras dibawahnya.

Nayeon memegang pagar pembatas jembatan dan dirinya memperhatikan aliran air sungai itu dengan sesekali menampilkan ekpresi kepedihan seakan menggambarkan isi hatinya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayeon memegang pagar pembatas jembatan dan dirinya memperhatikan aliran air sungai itu dengan sesekali menampilkan ekpresi kepedihan seakan menggambarkan isi hatinya saat ini.

"Hah" Nayeon menghela nafas lelah mencoba menguatkan dirinya. Dia tidak boleh terlalu larut dalam hal ini, dia harus menjadi orang yang lebih kuat. Terkadang kenyataan tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan dan terkadang apa yang terjadi dulu tidak akan sama dengan yang terjadi sekarang.

Jika dulu Sehun adalah laki-laki yang baik, perhatian dan sangat menyayanginya tapi sekarang Sehun adalah laki-laki yang jahat, tidak peduli padanya dan memiliki begitu banyak wanita disampingnya. Nayeon tersenyum kecut setelah dirinya melihat Sehun bersama dengan para wanita disekelilingnya. Seakan begitu mudah untuk Sehun berpindah dari satu wanita ke wanita lainnya bahkan lebih dari satu wanita secara bersamaan.

Setidaknya hal itu membuatnya yakin jika Sehun memiliki banyak wanita dan para wanita itu dengan suka rela menyerahkan dirinya pada Sehun dan diduakan oleh Sehun. Hidup memang begitu miris dan Nayeon sangat membenci hidupnya sekarang.

Setelah keluarganya meninggal dan hubungannya yang buruk dengan keluarga pamannya membuat dirinya cukup tahu diri untuk berdiri di kakinya sendiri dan tidak berharap pada siapapun. Sekarang dirinya sendirian, tidak ada tempat untuk dia mengadu dan tidak ada tempat untuk dia berlindung. Apapun itu harus dia hadapi sendirian.

Nayeon merasa sudah cukup rasanya dia menenangkan dirinya disini, dia kembali masuk kedalam mobilnya dan pergi menuju ke tempat kerja barunya. Hari ini dia akan tanda tangan kontrak dan membuat kesepakatan kerja dengan perusahaan tempat dia bekerja.

Nayeon sampai disebuah gedung perusahaan dan dia langsung menuju ke resepsionis.

"Selamat Pagi"

"Pagi Nona, ada yang bisa saya bantu" tanya wanita itu begitu ramah pada Nayeon.

"Saya Im Nayeon, saya karyawan baru perusahaan ini dan hari ini saya datang untuk membuat kesepakatan kerja dengan HRD nya"

"Baik Nona, akan saya hubungi HRD nya, Nona bisa duduk dulu sebentar ya"

"Terima kasih" Nayeon duduk disebuah sofa di lobby tersebut, sambil menunggu Nayeon tidak sengaja melihat kearah seseorang yang baru saja masuk dari pintu masuk.

Nayeon tidak tahu siapa nama mereka tapi dia tahu jika mereka berdua bekerja pada Sehun. Perasaan Nayeon menjadi tidak enak dan dia langsung menemui wanita tadi.

"Maaf Nona"

"Iya, ada yang bisa saya bantu"

"Mereka berdua siapa?" tanya Nayeon menunjuk kearah dua orang yang tengah berdiri sambil memainkan ponselnya.

Black CobraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang