21+
Cerita ini terinspirasi dari series Thailand yang berjudul Hua Jai Sila. Tokoh yang digunakan hanya imajinasi penggemar dan tidak ada hubungan dengan kehidupan sang tokoh. Harap tidak membenci sang tokoh asli dan tidak mengaitkan mereka dengan c...
Waktu semakin berlanjut dan tidak terasa sudah 4 hari Nayeon dirawat dirumah sakit dan hari ini dirinya akan pulang dari rumah sakit. Sehun mengurus beberapa administrasi di rumah sakit dan dia juga menandatangani beberapa berkas pertanggung jawaban pada Nayeon sebelum akhirnya dia kembali kedalam kamar Nayeon.
Sampai disana, Nayeon sudah mengganti pakaiannya dan wanita itu juga sedang memainkan ponselnya. Sehun tersenyum dan menghampiri Nayeon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah siap pulang" kata Sehun dan Nayeon tersenyum sambil mengangguk. Sehun yang melihatnya sangat senang. Nayeon etrlihat sangat ceria hari ini. Sehun mengelus pipi Nayeon
"Kita akan tinggal bersama"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hah? tinggal bersama?" tanya Nayeon dan Sehun tersenyum. Sehun mengambil sesuatu dari kantung celananya. Sebuah kotak kecil berwarna merah membuat Nayeon terkejut. Sehun membukanya dan sebuah cincin yang sangat cantik dengan 1 berlian berbentuk bulat diatas cincin tersebut.
"Oppa" guman Sehun.
"Ini cincin milik Ibuku" kata Sehun menatap cincin tersebut.
"Dulu Ibuku pernah mengatakan padaku jika aku harus menggunakan cincin ini untuk melamar wanita yang sangat aku cintai. Cincin ini adalah cincin kesayangan Ibuku dan ibuku sangat ingin cincin ini dipakai oleh wanita yang akan menjadi istri dan Ibu dari anak-anakku" kata Sehun pada Nayeon membuat Nayeon tersenyum haru.
"Kau mau menikah denganku?" tanya Sehun membuat air mata Nayeon tidak bisa dia bendung. Nayeon merasakan haru yang sangat luar biasa. Nayeon bahkan tidak bisa berkata apapun.
"Aku tahu kita sempat membahas hal ini dan kau meminta waktu karena belum siap, tapi menurutku kau sudah sangat siap menjadi istriku. Aku tidak menuntut apapun darimu setelah kita berdua menikah nanti, aku hanya ingin hidup bersama denganmu, kita tinggal bersama dan melewati setiap harinya bersama-sama. Apa kau mau?" tanya Sehun
Nayeon menatap Sehun yang begitu tulus padanya, dia melihat bagaimana Sehun yang sangat berharap agar dia mau menerima lamaran darinya. Apa sebaiknya memang dia menerimanya dan mulai melewati hari-harinya dengan Sehun?
